Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN meyakini PT Kertas Leces dapat bangkit dengan fokus pada produksi kertas tisu dan percetakan kertas surat berharga (security printing) tanpa harus mendapat suntikan dana dari pemerintah.

"Tanpa Penyertaan Modal Negara (PMN), Leces dengan kondisi apa adanya diharapkan bisa bangkit asalkan fokus pada bisnis yang benar-benar menghasilkan," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.

Keputusan untuk tidak memberikan PMN kepada Leces dilakukan Dahlan setelah dirinya meninjau langsung ke pabrik kertas yang berlokasi di Probolinggo itu.

"Saya sudah meninjau langsung ke lokasi di Probolinggi. Saya kumpulkan seluruh manajemen dan karyawan untuk membulatkan tekad bahwa tanpa PMN Leces bisa bangkit," ujarnya.

Dalam rangka restrukturisasi usaha Leces oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) perseroan mengusulkan PMN sebesar Rp200 miliar dalam APBN 2012.

Namun Dahlan memutuskan Leces tidak akan mendapat injeksi dana akan tetapi diarahkan untuk menjalankan roda perusahaan dengan kapasitas yang ada.

Saat ini pabrik Leces memiliki mesin boiler berkapasitas 240 ton yang akan beroperasi sebelum akhir tahun ini.

Dahlan meminta agar Leces fokus memproduksi kertas tisu yang memiliki pasar ekspor ke Amerika Serikat dan pencetakan kertas surat berharga.

"Dua lini produksi ini saya kira cukup, dan yang penting mampu bersaing di pasar," tegas Dahlan.

Untuk memproduksi tisu dan security printing cukup menggunakan kapasitas boiler dengan kapasitas 10 ton, sehingga ada sisa kapasitas yang belum digunakan sebanyak 230 ton.

"Sisanya (kapasitas 230 ton) dapat digunakan untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik yang menghasilkan daya sebesar 60 Megawatt," katanya.

Sebesar 20-30 Megawatt dari kapasitas listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghidupkan operasional pabtik Leces, sehingga selebihnya yang merupakan ekses power dapat dijual kepada PT PLN.



Pabrik Gula



Tidak sampai di situ, Dahlan yang sebelumnya menjabat Direktur Utama PLN ini juga menyampai ide pendirian pabrik gula di lahan sekitar pabrik Leces yang bekerjasama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

"Saya mengizinkan pabrik gula dibangun di dekat pabrik kertas Leces dengan kebutuhan boiler dipasok dari Leces. Pabrik iitu diharapkan bisa beroperasi mulai 2014," ujarnya.

Menurut Dahlan, dengan dibangunnya pabrik gula maka kebutuhan bahan baku produksi pabrik kertas Leces lebih terjamin atau bahkan berlebih yang diperoleh dari ampas tebu pabrik gula.

Dahlan mengkalkulasi dengan program yang dijalankan tersebut maka pendapatan perseroan akan terus meningkat.

Pendapatan Leces per tahun dari listrik bisa mencapai sekitar Rp100 miliar, pendapatan bahan baku Rp100 miliar, pendapatan dari penjualan kertas tisu Rp100 miliar, sedangkan dari percetakan kertas surat berhaga berkisar Rp50 miliar-Rp60 miliar.

"Dengan begitu Leces tidak lagi perlu mendapat suntikan atau dana talangan dari PT PPA, karena pendapatan sudah bisa diperoleh dari usaha yang makin beragam yaitu pabrik kertas, pabrik gula, pembangkit listrik, dan pabrik ethanol," katanya.
(R017)





Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011