Denpasar (ANTARA News) - Kepolisian Daerah (Polda) Bali melaksanakan apel gelar pasukan pengamanan Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar, Kamis.

Kepala Polda Bali, Irjen Pol Totoy Herawan Indra, seusai memimpin upacara dan mengecek setiap peralatan pengamanan, mengatakan bahwagelar pasukan itu sebagai tanda dimulainya Operasi Puri Agung X dalam rangkaian pengamanan KTT ASEAN.

"Gelar pasukan dalam rangkaian operasi pengamanan ASEAN pada hari ini menandakan secara resmi bahwa operasi pengamanan siap untuk dilaksanakan, terutama semua materiil dan personel yang ada sudah siap," katanya.

Menurut dia, pengamanan KTT ASEAN tidak hanya dilakukan oleh kepolisian, melainkan juga oleh personel TNI dan aparat pemerintah daerah.

"Semua unsur ikut mengamanankan KTT, termasuk masyarakat umum. Kami meminta mereka ikut berpartisipasi dalam memberikan keamanan agar KTT berjalan lancar," ujarnya.

Terkait jumlah personel yang dilibatkan dalam pengamanan KTT ASEAN, Totoy mengatakan akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

"Jumlah personel sesuai dengan kondisi dan situasi. Kami juga di `back up` oleh Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Polda Jatim, dan Polda Jawa Tengah," katanya.

Bahkan, setiap pintu masuk menuju Pulau Bali pengamanannya juga lebih diperketat.

Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana, Mayjen TNI Leonard, yang turut hadir dalam pelaksanaan apel gelar pasukan Polri tersebut mengatakan bahwa terkait pengamanan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, yang dianggap berlebihan sudah sesuai prosedur tetap (protap) setiap negara.

"Mungkin mereka punya standar sendiri. Setiap kepala negara punya standar sendiri, tetapi kalau mereka membawa sekuriti sendiri, itu tidak masalah, selama tidak mengganggu sistem pengamanan kita," katanya.

Menurut dia, sistem pengamanan yang dimiliki setiap negara yang akan dibawa ke Indonesia juga tetap akan dikoordinasikan.

"Mereka punya prosedur sendiri. Jadi kami sudah mengoordinasikannya. Presiden kita kalau ke luar negeri juga punya pengawalan sendiri," katanya menambahkan.
(T.KR-PWD/M038)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011