Abuja (ANTARA News) - Pasukan kepolisian Nigeria di Abuja telah mengkonfirmasi bahwa lebih dari 60 orang tewas dalam ledakan-ledakan bom yang mengguncang Damaturu di utara negara itu pada 4 November.

Polisi, dalam satu pernyataan yang dikeluarkan kepada wartawan pada Rabu, mengatakan korban tewas termasuk 11 polisi, dua tentara, dua personel pertahanan sipil, seorang petugas imigrasi, satu personel pabean, 36 tersangka anggota Boko Haram dan 11 warga sipil.

Polisi Nigeria menyatakan simpati kepada para korban serangan yang tidak beralasan itu, kata pernyataan mereka.

Insiden itu menegaskan perlunya semua warga Nigeria untuk melaporkan gerakan yang mencurigakan dan bertemu dengan petugas di kantor polisi terdekat atau badan keamanan lainnya.

Kepolisian negara itu juga mengimbau kepada masyarakat untuk bekerja sama dengan polisi dalam pencarian pelaku pengeboman, untuk mengurangi kejahatan seminim mungkin.

Laporan-laporan sebelumnya menunjukkan, setidaknya 150 orang tewas dalam gelombang serangan bom dan senjata api di Nigeria utara yang pada Sabtu diakui dilakukan oleh sekte Boko Haram.

Presiden Goodluck Jonathan mengecam serangan-serangan yang menurut para pejabat termasuk paling tidak lima ledakan bom bunuh diri dan "menginstruksikan kepada badan-badan keamanan untuk menangkap para pelaku aksi-aksi yang kejam ini," kata satu pernyataan juru bicaranya Reuben Abati.

Saat mayat-mayat ditumpukkan di kamar mayat, seorang pejabat badan pertolongan mengemukakan kepada AFP jumlah mayat itu 150.

"Saya terlibat dalam pengevakuasian jenazah-jenazah itu ke kamar mayat. Saya langsung menghitung ada 150 mayat," kata pejabat itu, yang berbicara tanpa bersedia disebutkan namanya, di rumah sakit itu.

Ia mengatakan, sejumlah keluarga telah mengambil mayat orang yang mereka cintai untuk dikuburkan, sehingga jumlah yang masih tersisa pada akhir hari itu 97 jenazah.

Seorang wartawan AFP menghitung ada 97 mayat di kamar mayat.

Palang Merah sebelumnya mengatakan jumlah korban yang tewas 63 orang, sementara polisi menyebut 53 orang, 11 di antaranya adalah anggota pasukannya.

"Dari hasil penyelidikan kami, sejauh ini ada 53 orang tewas akibat serangan itu" kata komandan polisi lokal Suleimon Lawal.

Dewan Keamanan PBB menyiarkan satu pernyataan yang mengatakan pihaknya "mengecam keras" serangan-serngan di Nigeria itu.

Dewan juga mengucapkan belasungkawa kepada para keluarga korban, demikian Xinhua-OANA.

(Uu.H-AK/B002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011