"Kami mengincar emas pada degen putra, karena saingan terkuat dari Indonesia dan Thailand," kata menejer tim anggar Vietnam Phung Le Quang ditemui di Depok, Jumat.
Phung Le Quang mengatakan masalah tersebut ketika memantau latihan atlet Vietnam di Depok di sisi kanan arena pertandingan.
Menurut dia, tuan rumah merupakan lawan tangguh maka langkah awal adalah berupaya menabung poin agar dapat lolos pada babak selanjutnya.
Selain degen putra, pihaknya juga mengincar untuk senjata sabel putri karena peluang tersebut cukup besar untuk direbut dari tuan rumah.
Namun tim Indonesia yang diturunkan menggunakan senjata degen putra masing-masing Budi Darmanto (Jabar), Muhammad Haerullah (Sulsel), Cucu Sundara (Jabar), Indra Jaya Kesuma (DKI Jakarta) dianggap menghambat perolehan medali bagi Vietnam.
Bahkan atlet anggar tuan rumah dengan senjata sabel putri yang diturunkan yakni Diah Permatasari (Jatim), Maria Wauran (Jatim), Reni Anggraeni (Sumsel) dan Amelia Noerliyami (Jabar) sebagai penghalang peanggar Vietnam meraih medali.
Phung menambahkan pihaknya menurunkan sebanyak 24 atlet mengikuti semua senjata perorangan putra dan putri termasuk beregu, jumlah tersebut sama dengan tim tuan rumah dan Thailand.
Sementara itu, Menejer Pertandingan SEA Games ke-26, Kairuman mengatakan persiapan pertandingan untuk cabang anggar di Balairung Universitas Indonesia, sudah mencapai 95 persen menjelang tanding perdana Minggu (13/11) yang diikuti tujuh negara peserta.
Khairuman menambahkan, semua perlengkapan penunjang pertandingan sudah dipasang dan bahkan atlet beberapa negara juga telah melakukan latihan.
Demikian pula bahwa petugas perlengkapan telah menyediakan media center yang berada di samping kiri arena pertandingan.
Sedangkan untuk cabang anggar ada tujuh negara yang ikut berlomba yakni Indonesia, Vietnam, Singapura, Thailand, Brunai Darussalam, dan Filipina.
Para atlet dari masing-masing negara itu telah melakukan uji coba landasan sebelum pertandingan perdana dimulai Minggu (13/11).
(A047)
(U.A047/B/R010/R010) 11-11-2011 14:27:41
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
