Jumlah fasilitas toilet umum bukan permanen itu tergantung banyaknya pengunjung yang bakal menonton pertandingan.
Seperti di arena voli pantai yang menyediakan empat buah toilet itu, kemudian Stadion Atletik yang menyediakan tiga buah, dan Gedung Olahraga Dempo yang tersedia empat buah.
Portable toilet itu dicat berwarna-warni, seperti biru, kuning, merah, dan hijau.
Meskipun ditempatkan di area taman, tapi tidak menganggu keindahan pandangan mata. Salah satunya, yang ada di sekitar Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.
Ketua SDM dan HRD Indonesia SEA Games XXVI Organizing Committee (InaSOC) Sumsel, Rozalie Djailani mengatakan sejumlah petugas dipekerjakan untuk menjaga kebersihan portable toilet itu.
"Terdapat petugas kebersihan, sehingga kenyamanan dan kebersihan toilet portable itu akan tetap terjaga," ujar dia.
Dia menambahkan, portable toilet itu disediakan karena terbatasnya jumlah toilet permanen di sejumlah arena pertandingan.
"Jika hanya mengandalkan toilet di arena, tidak akan cukup karena hanya menyediakan empat hingga enam kamar," ujarnya.
Ari, seorang pengunjung, mengatakan sudah seharusnya disiapkan toilet tambahan bagi para penonton.
"Komplek Olahraga Jakabaring ini sangat luas sekali, jadi jika sudah tersedia portable toilet di beberapa tempat maka akan memudahkan pengunjung," ujar dia.
Sementara itu, jalan-jalan protpkol di Palembang, seperti Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Kolonel H Barlian yang biasanya dipadati kendaraan menjelang pembukaan SEA Games menjadi lengang.
Menurut Novita (30), warga Palembang, bukan hanya jalan protokol yang lengang, tetapi kawasan Masjid Agung juga steril dari keramaian.
Tidak satu pun pedagang berjualan di seputaran Masjid Agung Palembang, kata dia.
Wali Kota Palembang, Eddy Santana Putra mengatakan saat pembukaan dan penutupan SEA Games XXVI kendaraan pribadi dan dinas dilarang melintas di jalan protokol untuk mencegah kemacetan lalu lintas.(*)
ANT/F002
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
