Toilet difabel di Kelenteng Sam Po Kong itu bisa menjadi percontohan bagi pengelola objek wisata lainnya untuk memenuhi akses penyandang difabel yang sudah terstandar internasional
Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mendorong pengelola objek wisata di wilayah tersebut memenuhi akses yang ramah terhadap penyandang difabel, seperti tersedianya fasilitas toilet khusus difabel.

"Toilet khusus disabilitas yang berstandar," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, saat meresmikan toilet difabel bantuan dari Rotary District 3420 Indonesia di Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang, Kamis.

Menurut dia, toilet difabel di Kelenteng Sam Po Kong itu bisa menjadi percontohan bagi pengelola objek wisata lainnya untuk memenuhi akses penyandang difabel yang sudah terstandar internasional.

"Ini menjadi satu proyek percontohan dan prototipe dipakai ke destinasi wisata lainnya sehingga nanti di tempat-tempat lain ada seperti ini (toilet disabilitas, red)," katanya.

Baca juga: Ganjar dorong pembangunan masjid di Kelenteng Sam Poo Kong

Baik objek wisata yang berada di bawah pengelolaan Pemerintah Kota Semarang maupun swasta, lanjut dia, diharapkan bisa menerapkan manajemen yang ramah terhadap penyandang difabel.

Pemkot Semarang, kata dia, juga telah membuka kerja sama untuk menyediakan sarana penyandang disabilitas sebagai salah satu wujud atau upaya menjadikan Kota Semarang sebagai kota inklusi.
Toilet difabel di Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang. (ANTARA/HO-Pemkot Semarang)


"Karena sepertinya kayak di Kota Lama belum ada, kemudian Taman Lele juga belum. Sehingga memang harus berupaya mewujudkan Kota Semarang jadi kota inklusi, kota yang ramah disabilitas," katanya.

Namun, kata dia, bukan sekadar penyediaan fasilitas bagi difabel, melainkan harus memenuhi standar yang ditetapkan sehingga para penyandang difabel bisa lebih nyaman dalam menggunakannya.

Diakuinya, ada beberapa tempat yang mungkin sudah menyediakan toilet difabel, tetapi belum memenuhi standar internasional, seperti toilet difabel di Kelenteng Sam Poo Kong.

Baca juga: Kelenteng Sam Poo Kong: Polisi Pariwisata beri rasa aman wisatawan

"Seperti di sini (Kelenteng Sam Poo Kong, red.). Tadi ada masukan menambah huruf braille. Jadi, penyandang tunanetra bisa tahu mana wastafel, mana pintu masuknya ke arah toilet," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Wing Wiyarso mengatakan bahwa toilet difabel itu menjadi referensi untuk menganggarkan dan mengadakan di tempat wisata lain.

Wing mengatakan bahwa pihaknya juga terbuka kepada semua pihak untuk bekerja sama dalam mendukung pembangunan fasilitas bagi penyandang disabilitas di tempat wisata.

"Ini menjadi salah satu motivasi bagi kami. Tentu insya Allah akan kami kembangkan di setiap destinasi wisata di Kota Semarang sehingga mendukung (akses, red.) ramah disabilitas," katanya.

Baca juga: Damkar Semarang latih penyandang difabel cegah kebakaran

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024