Cilegon (ANTARA News) - Setelah satu setengah jam melakukan penyemprotan di sejumlah titik, akhirnya petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkam api di Kantor Golkar Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Provinsi Banten.

"Kami kerahkan empat kendaraan damkar, tiga milik Pemkot Cilegon dan satu milik PT Krakatau Steel, dengan jumlah personel 25 orang, dan Alhamdulillah api telah berhasil kami padamkan," kata Kepala Badan Damkar Kota Cilegon, Purwadi, Jumat malam.

Pantauan di lokasi, kebakaran terjadi pukul 20.30 WIB. Api baru mulai reda pukul 21.30 WIB, namun petugas damkar yang melakukan penyisiran di lokasi kebakaran, merasakan masih ada udara panas di atas plapon yang tersisa.

Petugas kemudian menyemprotnya dengan satu kendaraan. Pada 30 menit berikutnya, pukul 22:00 WIB, api benar-benar padam dan tidak terlihat lagi asap yang keluar.

Untuk menghindari terjadinya kebakaran susulan karena arus pendek, PLN Kota Cilegon melakukan pemadaman listrik sampai situasi lokasi kebakaran terkendali.

Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Tedi Arief mengatakan, pihaknya menduga terbakarnya kantor Golkar Kecamatan Jombang disebabkan arus pendek yang berasal dari rumah di sebelahnya.

"Kami menduga kebakaran disebabkan arus pendek rumah yang berada di sebelah kantor Golkar Kecamatan Jombang. Jadi api berasal dari rumah yang disewa oleh seseorang dan kemudian api merembet ke kantor Golkar," katanya menjelaskan.

Sampai tengah malam, penyewa rumah yang diduga api berasal dari kontrakanya tersebut masih menangis karena seluruh barangnya yang ada di dalam rumah hangus terbakar.

"Penyewa rumah yang terbakar itu masih menangis karena barang-barangnya hampir semuanya terbakar, hanya motornya yang dapat diselamatkan," kata Husin, warga Lingkungan Telu, Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.

Menurut dia, penyewa rumah saat kejadian kebakaran tidak berada di tempat. "Untungnya mereka sedang berada di luar, coba kalau ada di rumah, kemungkinan ada korban jiwa," katanya.  (ANT-152/S023)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011