Bandung (ANTARA News) - Da`i kondang KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) membantah telah ditegur oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung KH Miftah Farid terkait soal SMS berhadiah umroh. "Pak Miftah hanya bertabayyun atau minta klarifikasi, dan door prize umroh adalah kerjasama Telkomsel dengan Haddad Alwi. Samasekali tidak ada kaitan dengan Aa. Aa sudah menjelaskan hal itu kepada Pak Miftah," ujarnya di Ciamis, Jawa Barat, ketika dihubungi ANTARA melalui telpon dari Bandung, Selasa. Aa Gym mengakui datang ke acara "Doa bersama menuju Bandung Bermartabat" di lapangan Gasibu Bandung tanggal 19 Februari 2006. Pada acara yang diselenggarakan Pemkot Bandung dan Telkomsel itu diumumkan hadiah umroh yang dimenangkan oleh Ustad Dadang Komarudin. "Aa datang atas undangan dari Pemkot Bandung. Aa diundang hanya sebagai pembicara dan membacakan do`a pada acara tersebut. Aa tidak mengetahui adanya SMS berhadiah umroh atau apapun bentuknya," tuturnya. Menurut pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid itu, pada acara tersebut diumumkan bahwa layanan SMS yang digulirkan oleh Telkomsel dan Haddad Alwi bukan untuk undian berhadiah Umroh, tetapi adalah layanan tausyiah Haddad Alwi. Sedangkan hadiah umroh yang diserahkan melalui Aa Gym kepada Ustad Dadang merupakan hadiah dari Telkomsel kepada seseorang yang telah berjasa dalam perjuangan pendidikan Islam. "Bukan dari hasil undian atau SMS," tegasnya. Pernyataan Aa Gym tersebut dibenarkan oleh Humas MQTV, Eka Budiman Sumadji. Eka menjelaskan, MQTV bertindak sebagai event organizer yang ditunjuk oleh Pemkot Bandung dalam acara do`a bersama itu. Ia membantah adanya SMS berhadiah umroh yang dilakukan Telkomsel maupun MQTV. "Hadiah umroh diberikan kepada Ustad Dadang berdasarkan pilihan dari berbagai pihak, di antaranya MUI dan Dewan Mesjid. Tidak ada samasekali kaitan dengan undian atau sejenisnya," katanya. Senada dengan Eka, Humas Telkomsel Heri Setiawan membantah adanya SMS berhadiah umroh. "Kami sedang gencar mempromosikan tausyiah Haddad Alwi yang dapat diakses melalui Telkomsel dengan mengirinmkan SMS ke nomor 6105," katanya. Sedangkan hadiah umroh merupakan partisipasi Telkomsel kepada masyarakat yang berdedikasi dalam pendidikan Islam. "Setelah kami memilih beberapa nama, akhirnya kami menyerahkan rejeki tersebut kepada Ustad Dadang Komarudin. Kami luruskan, tidak ada SMS berhadiah umroh," tegasnya. Sementara itu Ketua Dewan Mesjid Kota Bandung H Buchori Muslim menyesalkan beredarnya isu SMS berhadiah umroh yang dikaitkan dengan Aa Gym. "Saya mengetahui betul duduk perkaranya, karena saya sempat bertabayyun dengan Aa," katanya. Menurut Buchori, saat pertama kali melihat baligo acara tersebut, dirinya sempat kaget atas kata-kata yang tertulis di baligo. "Di sana dituliskan adanya door prize umroh dengan mengirimkan SMS ke nomor tertentu. "Saat itu saya bertabayyun atau klarifikasi terhadap Aa, karena jika melihat secara sekilas unsur perjudiannya kental. Tetapi ternyata Aa tidak mengetahui masalah tersebut," ungkapnya. Buchori kemudian mendapat klarifikasi dari pihak MQTV bahwa pemenang hadiah umroh bukan berasal dari undian SMS, tetapi berdasarkan pemilihan. "Saat itu saya langsung katakan, hadiah umroh tersebut halal," ujarnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006