Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pengamat transportasi Yayat Supriatna memperkirakan akan ada lebih dari setengah juta orang setiap harinya memadati Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selama libur Lebaran.

"Asumsinya bisa mencapai 500 ribu orang yang ke Puncak. Jika ditambah dengan pergerakan warga lokal maka potensi jumlah orang yang beraktivitas di kawasan Puncak bisa mencapai lebih dari setengah juta orang," katanya saat menjadi narasumber dalam webinar Badan Penyelenggara Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bertajuk "Ngopi Jabodetabek", Selasa.

Menurutnya, angka tersebut berdasarkan asumsi jumlah kendaraan Tol Jagorawi menuju Puncak saat libur Lebaran yang diperkirakan mencapai 50 ribu kendaraan.

Ia mengasumsikan, jika rata-rata kendaraan berisi lima orang, maka potensi terdapat 250-300 ribu orang yang berwisata ke Puncak. Ditambah, jumlah orang dari pengunjung dengan kendaraan sepeda motor.

Baca juga: Kendaraan pemudik jarak dekat mulai melintasi Cianjur

Baca juga: Jalur Puncak-Cianjur normal tanpa antrean hingga Minggu petang


"Kalau ditambah sepeda motor yang jumlahnya bisa mencapai 50 ribu atau 100 ribu dan rata-rata dua orang, maka ada potensi 100 ribu sampai 200 ribu orang yang naik motor," kata Yayat.

Anggota Tim Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor itu juga meminta petugas mengantisipasi adanya konvoi kendaraan di Jalur Puncak yang kerap terjadi selama libur Lebaran.

Ia berpesan kepada masyarakat agar mempertimbangkan kembali sebelum berwisata ke Kawasan Puncak karena sudah hampir dipastikan akan terjadi kemacetan.

"Jangankan Lebaran, Sabtu-Minggu saja sudah macet. Maka selama masih ada pilihan lain yang lebih baik, pilihan itu perlu kita pertimbangkan," tuturnya.
Webinar "Ngopi Jabodetabek" yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Selasa (26/4/2022). (ANTARA/Tangkapan Layar/M Fikri Setiawan)


Sementara, Direktur Lalu Lintas BPTJ, Sigit Irfansyah menyebutkan bahwa untuk mengatasi kemacetan di Jalur Puncak selama libur Lebaran, Kementerian Perhubungan bersama Kepolisian menerapkan rekayasa lalu lintas sistem satu arah dan sistem ganjil genap, seperti yang diperlakukan setiap akhir pekan.

Ia juga mengklaim bahwa sistem ganjil genap yang mulai diterapkan saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) efektif mengurangi kemacetan di Jalur Puncak.

"Banyak yang bertanya apakah ganjil-genap efektif? Efektif, tapi tidak 50 persen mengurangi kemacetan, hanya sekitar 20-30 persen mengurangi kemacetan," kata Sigit.*

Baca juga: Polres Cianjur terapkan ganjil genap pada liburan panjang akhir pekan

Baca juga: Arus lalu-lintas kendaraan meningkat di Jalur utama Cianjur

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022