Depok (ANTARA News) - Lagu dang dut "Bang Thoyib" berkumandang ketika pertandingan final atlet anggar Indonesia menggunakan senjata degen, Irnawati Sir Idar, menghadapi Tran Thi Len dari Vietnam di Balairung Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat.

"Bang Toyib, Bang Toyib, tiga kali lebaran, tidak dapat medali, anakmu, anakmu rindu medali," kata Yandi (25) seorang siswa SMA swasta di Depok, Jabar, Senin.

Yandi tidak sendirian, melainkan bersama lima rekannya sengaja menyanyikan lagu dangdut tersebut karena menginginkan peanggar Indonesia mendapatkan medali emas.

Namun, lagu yang dipopulerkan Ade Irma itu merupakan sindiran bagi peanggar dan Pengurus Besar (PB) Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) bahwa telah lebih dari tiga kali SEA Games digelar, tapi miskin perolehan medali.

Lagu dangdut ciptaan Sandy Sulung dan Biing itu sengaja didendangkan agar terdengar pengurus anggar yang berada di Balairung UI. Beberapa pengurus anggar yang mendengar ada yang tersenyum tapi ada juga enggan memalingkan muka ke arah kelompok siswa menyanyikan lagu dianggap sindiran tersebut.

Tiba-tiba lagu itu tidak terdengar lagi karena ada guru yang melarang para siswa itu menyanyi pada tribun barat Balairung, tempat biasanya mahasiswa menjalani prosesi wisuda.

Sementara itu, menejer anggar Indonesia, Eman Sumusi, mengatakan bahwa silakan saja siswa bernyanyi dengan niat membangkitkan gairah atlet Indonesia meraih medali.

Eman menambahkan, bila lagu itu merupakan kritik yang baik agar dapat juga didengar oleh atlet Indonesia lainnya yang bertanding.

Sebelumnya, tarian Lenggang Kangkung dari DKI Jakarta mewarnai acara pembukaan cabang anggar disumbangkan oleh petugas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.

Tarian tersebut sengaja ditampilkan kepada sejumlah atlet dan offisial dari berbagai negara di ASEAN karena merupakan salah satu budaya Indonesia.

Sedangkan tarian Lenggang Kangkung tersebut dibawakan lima penari dari Jakarta Selatan dan ditampilkan selama tujuh menit pada pembukaan cabang anggar itu.

Pertandingan cabang anggar diikuti tujuh negara yang ikut berlomba, yakni Indonesia, Vietnam, Singapura, Thailand, Brunai Darussalam, dan Filipina memperebutkan 12 medali emas.

Peanggar Irnawati Sir Idar gagal merebut medali emas dari atlet Tran Thi Len asal Vietnam dalam pertandingan final mengunakan senjata degen perorangan putri SEA Games ke-26 di Balairung Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat,

"Harus berbuat apa lagi itu sudah saya lakukan yang terbaik," kata Irnawati Sir Idar usai pertandingan di Depok, Senin.

Atlet asal Sulawesi Selatan itu terpaksa harus menyerah dengan skor akhir 9-15 meski pada awal pertandingan sempat unggul akibat serangan yang membuahkan poin.

Namun dengan kekalahan itu, maka Irnawati menerima medali perak dan perunggu diraih bersama oleh Takkamoang Woh Wijitta (Thailand) dan Melbye AAn Karin (Singapura).
(U.A047/R010)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011