Jakarta (ANTARA News) - PT Danareksa Investment Management menargetkan menghimpun dana Rp645 miliar dari penerbitan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Danareksa dengan menggunakan aset dasar KPR BTN Tahun 2011.

"KIK EBA Seri VI ini akan memberikan bunga 8,75 persen per tahun dengan tingkat bunga tetap," demikian keterangan tertulis Head of Central Depository Services Division Danareksa Investment Management (DIM), Gusrinaldi Akhyar, di Jakarta, Selasa.

Menurut Gusrinaldi, produk ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 17 November 2011, dengan jatuh tempo pada 27 November 2021. Pembayaran bunga mulai dilakukan pada 27 Februari 2012.

KIK EBA seri IV ini telah mengantongi peringkat `AAA` dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Artinya, peringkat ini mencerminkan profil yang sangat baik dan kumpulan aset yang disekuritisasi.

Selain itu, profil yang kuat dari PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sebagai penyedia jasa, dan penguatan kredit dalam bentuk EBA kelas B dan cadangan likuiditas dari PT Sarana Multigriya Finansial.

BBTN sebagai kreditur awal menjual 15.114 kredit pemilikan rumah dalam satu portofolio kepada KIK yang dibentuk oleh Danareksa Investment Management sebagai manajer investasi dan PT Bank Mandiri Tbk sebagai bank kustodian. BMRI kemudian membentuk DBTN02, yang kemudian menerbitkan Efek Beragun Aset (EBA).

DIM menargetkan total dana kelolaan reksadana ritel sekitar Rp4,15 triliun. Target tersebut naik 18,5 persen dari total dana kelolaan reksa dana ritel sepanjang tahun ini yang diproyeksikan mencapai Rp3,5 triliun.
(T.KR-SSB/KR-TRT/B012)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011