Bogor (ANTARA News) - Atlet putri Indonesia masih menguasai babak ketiga nomor ketepatan mendarat cabang paralayang SEA Games 2011 yang berlangsung di Bukit Naringgul Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor, Selasa.

Kurniawati Ifa memperoleh nilai 518 pada babak ketiga nomor ketepatan mendarat dan posisi kedua diduduki Nunnapat Phucong dari Thailand yang menempel ketat dengan skor 521.

Sementara itu, Tan Seng Jiu dari Malaysia yang pada babak kedua berada di urutan kedua, melorot ke posisi kelima.

Urutan ketiga pada babak ketiga ketepatan mendarat tersebut ditempati Lis Andriana dari Indonesia.

Peraih medali perunggu Piala Dunia Ketepatan Mendarat (PGWAC) di Jerman, September lalu, berada di urutan ketiga dengan nilai 562.

Humas panitia Tagor Siagian menjelaskan, pada nomor ketepatan mendarat jumlah nilai adalah jarak sentimeter dari titik nol ke titik pendaratan atlet.

Sementara di kelas putra, Indonesia masih menguasai tiga besar, namun terjadi pergantian urutan.

Jika pada babak kedua penerbang Nanang Sunarya memimpin, di babak ketiga, Nanang turun ke urutan tiga.

Peringkat kelima dunia nomor ketepatan mendarat itu yang juga mantan paraboy itu mengumpulkan nilai 95.

Posisi pertama justru ditempati Thomas Widyananto, yang sebelumnya runner up, dengan jumlah nilai 19. Sedang urutan kedua ditempati Dede Misbah dengan nilai 58.

Tagor mengatakann, cabang paralayang baru pertama kali dilombakan dalam SEA Games dan diikuti 45 atlet lima negara, yaitu Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam dan tuan rumah Indonesia.

Cabang olahraga ini memperebutkan 12 medali emas bagi perorangan putra dan putri, serta beregu putra dan putri.

Selain nomor ketepatan mendarat (accuracy), juga dilombakan nomor lintas alam jarak bebas dan lintas alam jarak terbatas (Race to Goal).

Dijelaskannya, dalam perlombaan ini para atlet diberi tugas terbang melewati tiga atau lebih titik berjarak sekitar 70km dalam waktu tercepat.

Pada pelaksanaan hari ke tiga pertandingan cuaca dan kondisi angin yang mudah berubah, memaksa panitia pelaksana sementara hanya menggelar nomor ketepatan mendarat.

Selasa (15/11) siang, setelah berhasil menyelesaikan babak ketiga pada pagi harinya, pimpinan lomba Sugeng Santoso terpaksa menutup lomba babak keempat karena hujan tiba-tiba mengguyur kawasan Gunung Mas.

"Padahal baru 29 atlet yang diterbangkan. Lomba babak kelima akan kita gelar pada Rabu (16/11) akan didahului dengan menerbangkan sisa 16 atlit yang belum terbang pada babak keempat," kata Tagor.

Tagor menambahkan, penghentian lomba bisa merusak konsentrasi dan menjatuhkan mental atlet.

Oleh karena itu, panitia lomba memulai pertandingan dari pukul 08.0 WIB pagi agar bisa menyelesaikan sebanyak mungkin penerbangan (sortie) sebelum kondisi angin berubah dan hujan turun. (LR/A032)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011