Jakarta (ANTARA News) - Keuntungan sebagai tuan rumah SEA Games ke-26 tampaknya tidak memberikan jalan mulus bagi cabang olahraga bowling, khususnya tim putri yang harus tersingkir dari perebutan medali di nomor master.

Tiga unggulan Indonesia, Tannya Roumimper, Novie Phang, dan Putty Armein harus bertekuk lutut di rumah sendiri setelah Cherie Tan asal Singapura, Sharon Koh dan Zandra Aziela asal Malaysia berhasil melaju ke babak final.

"Boling itu berbeda dari olahraga yang lain, dengan banyaknya pemain dari berbagai negara itu merubah strategi lemparan, dan hasilnya sama sekali tidak bagus untuk saya," kata Tannya, seusai perlombaan dan harus puas berada di urutan ketujuh dengan total skor 3314.

Tannya mengatakan bahwa gaya melempar bola dari atlet pesaingnya harus disesuaikan dengan strategi permainan, dan hal tersebut membuat lintasan menjadi berbeda.

"Pada SEA Games ini berbeda dari kejuaraan yang sebelumnya, sangat berbeda, kondisi lintasan setelah dipakai harus banyak penyesuaian dan strategi yang baik, namun inilah boling selalu ada yang berbeda," kata Tannya.

Untuk atlet Indonesia yang lain, Putty, berada di urutan ke-14 dengan total skor 3122 dari 16 game yang dimainkan, sementara Novie menjadi juru kunci dengan hanya meraih total skor 2909.

Pada perebutan medali untuk kelas master itu, 16 atlet berlomba untuk meraih skor terbanyak dan mencapai tiga posisi teratas, dan tiga nama itu akan berlaga di final untuk memperebutkan medali emas.

Sementara untuk putra masih akan berlaga untuk memasuki tiga teratas, harus tetap berjuang keras karena pada delapan game sebelumnya, Ryan Lalisang, Yeri Ramadona, dan Hardy Rachmadian belum mampu berbuat banyak pada delapan game awal yang menggunakan lintasan short oil itu.

Indonesia masih terlempar dari posisi tiga besar yang untuk sementara dikuasai atlet Malaysia, Filipina, dan Singapura.

Ryan hanya berada di peringkat ke-13 dengan mengumpulkan poin 1.527 atau rata-rata 196,5 poin per game. Posisi lebih baik ditempati Yeri Ramadona yang menempati posisi ke-11 dengan 1.629 poin (203,6 poin per game).

Jumlah poin tersebut terpaut jauh dari pimpinan sementara Frederick Ong asal Filipina yang membukukan 1.779 poin atau rata-rata 222,4 poin per game, disusul rekannya Engelberto Rivera (1.746 poin) dan Muhammad Syafiq Ridwan asal Malaysia (1.717 poin).

(SDP-011)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011