Jakarta (ANTARA News) - Momen Resolusi Jihad yang mengobarkan peristiwa perang 10 November 1945, yang dipelopori keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) dinilai layak masuk dalam buku Sejarah Perjuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kita menghidupkan kembali spirit dan ruh Resolusi Jihad NU 22 Oktober 1945 dan epos kepahlawanan 10 November 1945. Sejarah ini tidak tercatat dalam buku sejarah. Dengan kirab, kita ingatkan pemerintah bahwa Resolusi Jihad ini perlu masuk dalam sejarah nasional seperti Perang Diponegoro dan Perang Imam Bondjol," kata Ketua Pelaksana Nasional Muhaimin Iskandar, di Surabaya, Minggu (20/11).

Oleh karena itu, kata Menakertrans itu, dalam memperingati hari Resolusi Jihad itu, Keluarga Besar Nahdlatul Ulama menggelar kirab 'Resolusi Jihad' dengan rute Surabaya-Jakarta, mulai 20-25 November 2011.

Dalam keterangan tertulisnya itu, Muhaimin mengatakan, kirab juga didukung oleh Jam'iyah Ahli Thariqat Mu'tabarah An-Nahdliyah, PP Fatayat NU, PP Saburmusi, PP IPNI, PP IPPNU, LPSNU Pagar Nusa yang berangkat dari Surabaya menujun ke Jakarta.

Muhaimin Iskandar yang sehari-sehari sebagai Ketua umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di dalam kirap Resolusi Jihad ini menjabat sebagai ketua dewan pengarah.

"Melalui Kirab Resolusi Jihad ini, warga Nahdliyin ingin mengabarkan ke seluruh negeri bahwa Resolusi Jihad tidak lagi hanya menjadi peristiwa sejarah yang terpendam ataupun hanya menjadi menjadi sejarah lisan," katanya.

Kirab Resolusi Jihad ini, kata Cak Imin, juga merupakan ikhtiar dan seruan agar Resolusi Jihad diperingati setiap tahun untuk mengenang sejarah dan meneladani perjuangan ulama dan kiai NU dalam mempertahankan bangsa, negara, dan agama dari ancaman musuh.

"Kirab ini juga bertujuan untuk memberikan pesan kuat kepada generasi sekarang agar menstransformasikan jihad di era globalisasi dengan berjihad membangun negeri, menghadirkan kesejahteraan, menebarkan rasa aman dan kedamaian serta melanggengkan persatuan dan kesatuan di bumi nusantara," ujar Muhaimin.

Kirab Resolusi Jihad dimulai tanggal 20 November hingga 25 November 2011. Kirab Resolusi Jihad ini akan dimulai dari Monumen Resolusi Jihad di Kantor PCNU Kota Surabaya menuju Gresik, Lamongan, Tuban, Rembang, Pati, Kudus, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, Cirebon, Indramayu, Subang, Karawang, Bekasi, dan berakhir di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat.

Kirab tersebut akan mengarak Sang Saka Merah Putih dan Bendera NU oleh pasukan jalan kaki, ratusan sepeda motor dan puluhan mobil yang mengibarkan panji-panji Merah Putih dan NU di sepanjang jalan mulai dari Surabaya hingga Jakarta selama 6 hari perjalanan.

Kegiatan ini akan melibatkan ribuan massa NU di setiap kabupaten/kota yang akan dilalui oleh Kirab Resolusi Jihad. Mereka akan menyambut konvoi kirab dengan menggelar upacara serah terima bendera Merah Putih dan NU serta berbagai kegiatan sosial, demikian Muhaimin.(*)
 

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011