Jakarta (ANTARA) - Qantas akan meluncurkan rute penerbangan langsung terlama dengan durasi 19 jam di udara dari Sydney ke London pada akhir 2025.

Setelah lima tahun direncanakan, maskapai itu memesan 12 pesawat Airbus A350-1000 untuk beroperasi dalam penerbangan "Project Sunrise" ke kota-kota seperti London dan New York.

Penerbangan non stop akan dimulai dari Sydney pada akhir 2025, di mana Melbourne juga akan masuk ke dalam daftar.

Baca juga: Penumpang Qantas minta sepeda olahraga untuk penerbangan Sydney-London

"Tipe baru pesawat membuat hal baru jadi memungkinkan," kata kepala Qantas, Alan Joyce, dikutip dari keterangan resmi oleh AFP.

"A350 dan Project Sunrise akan membuat setiap kota bisa ditempuh hanya dalam satu penerbangan dari Australia," katanya.

Sejauh ini Singapore Airlines yang mengoperasikan penerbangan nonstop terlama dari Singapura ke New York sejauh 16.700 kilometer dengan durasi penerbangan 19 jam kurang sedikit.

Qantas sudah mengoperasikan rute Perth-London yang berdurasi 17 jam dengan jarak 14.498 kilometer.

Qantas mengatakan kabin pesawat dirancang agar penumpang bisa nyaman meski penerbangan berlangsung dalam waktu lama. Pesawat ini akan dibuat untuk 238 penumpang di mana first-class menawarkan tempat tidur terpisah, kursi "recliner" dan lemari pakaian.

Kursi di kelas ekonomi dijanjikan lebih luas dan ada zona yang didesain untuk bergerak, peregangan dan hidrasi.

Baca juga: 12 maskapai internasional kini terbang reguler di Bandara Ngurah Rai

Baca juga: Saham Australia naik tipis, saham Qantas anjlok membebani bursa

Baca juga: Qantas pilih pilot lebih berpengalaman untuk penerbangan terpanjang

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022