Bentrokan singkat terjadi ketika personel pasukan komando berhadapan dengan gerilyawan PKK, yang berakhir dengan larinya gerilyawan ke dalam hutan.
Ankara (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Militer Turki, Senin, melancarkan operasi terhadap satu kelompok besar gerilyawan dari faksi terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di daerah pedesaan di Turki timur, demikian laporan harian setempat Hurriyet Daily News.

Sebanyak 80 orang yang diduga sebagai anggota PKK ditemukan oleh pasukan keamanan Turki di dekat daerah Alibogazi, kota kecil Hozat, di provinsi Tunceli pada Senin pagi, kata surat kabar tersebut.

Tentara Turki dari Batalion Infantri Ke-51 dan personel pasukan polisi khusus dari Hozat diturunkan dari helikopter di tempat strategis di daerah itu, sementara helikopter bermeriam, Cobra, membom sasaran yang dituju, kata laporan tersebut.

Bentrokan singkat terjadi ketika personel pasukan komando berhadapan dengan gerilyawan PKK, yang berakhir dengan larinya gerilyawan ke dalam hutan, kata Hurriyet sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau antaranews di Jakarta, Selasa pagi.

Ditambahkannya, helikopter bermeriam membom jalur yang mungkin digunakan untuk melarikan diri, sementara personel pasukan komando diturunkan lagi.

PKK baru-baru ini telah meningkatkan serangannya terhadap warga sipil, polisi dan tentara Turki. Para pejabat Turki berikrar akan membalas dengan sekuat tenaga.

PKK --yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa-- mengangkat senjata pada 1984 guna mendirikan negara suku di Turki tenggara. Lebih dari 40.000 orang telah tewas dalam konflik yang melibatkan PKK selama dua dasawarsa belakangan.

Pada Oktober Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan mengatakan tentara Turki melancarkan serangan darat dan udara di perbatasan Irak.

Sebanyak 20.000 prajurit Turki ikut dalam serangan terhadap gerilyawan Kurdi di Turki tenggara dan Irak utara, sehari setelah serangan gerilyawan di dekat perbatasan menewaskan 24 tentara Turki dan mencederai 18 orang lagi.

(C003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011