Cipanas, Cianjur (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar proses transisi Ketua ASEAN dari Indonesia kepada Kamboja pada Januari 2012 mendatang bisa berjalan dengan baik.

Presiden saat membuka rapat terbatas di Istana Cipanas, Rabu malam, mengatakan, para menteri terkait diharapkan dapat berkomunikasi dengan mitranya dari negara ASEAN lainnya, khususnya Kamboja dalam pelaksanaan realisasi sejumlah kesepakatan tersebut.

"Dengan demikian akan mengalir dengan baik maka lengkaplah sudah, paripurna sudah, berhasil kepemimpinan kita menjadi Ketua ASEAN selama 2011," katanya.

Kepala Negara mencontohkan, penyelesaian masalah perbatasan antara Kamboja dan Thailand, PM Hunsen meminta Indonesia menjadi penengah dan tetap menugaskan perwira militernya sebagai pengamat.

"Demikian juga dengan PM Yingluck, menyambut baik peran Indonesia, oleh karena itu keputusan International Court Justice, ada dorongan dari DK PBB pada kerangka ASEAN tolong ditindaklanjuti," tegasnya.

Presiden mengatakan, semua hal tersebut hendaknya disampaikan pada Kamboja yang akan memimpin ASEAN pada 2012 sehingga apa yang telah berjalan bisa dilanjutkan.

"Satu bulan ini apa yang kita belum limpahkan maka kita limpahkan. Meski mulai 1 Januari 2012 sudah diserahkan pada Kamboja, mari kita bantu penuh karena dalam teori troika, kita ketua sebelumnya Wajib membantu Kamboja supaya mereka sukses," katanya.

Selain masalah perbatasan antara Thailand dan Kamboja, Presiden Yudhoyono juga mengatakan ada isu lain yang dibicarakan dalam KTT di Bali yang berlangsung pekan lalu antara lain mengenai Laut China Selatan. Presiden menilai dengan niat baik dan keinginan yang tulus maka semua permasalahan bisa diselesaikan.

"Yang lainnya saya kira, banyak isu sensitif terutama katakanlah Tiongkok dengan Amerika Serikat. Dengan ASEAN yang memiliki klaim dengan wilayah Laut China selatan, maka kita semua berangkat dari `good will` dari `common interest` dan berlanjut pada KTT-KTT mendatang. Apa yang masih menjadi kewajiban kita, kita tuntaskan pada akhir 2011," kata Kepala Negara.
(P008)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011