..., DPP PDIP menginstruksikan seluruh pengurus PDIP se-Indonesia mengibarkan bendera partai setengah tiang pada hari Jumat (25/11).
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ir. Sutjipto yang wafat pada hari Kamis (24/11) pukul 17.00 WIB di RS Darmo Surabaya, dinilai berjasa besar bagi partai berlambang kepala banteng itu.

Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo dalam pesan singkatnya di Jakarta, Jumat (25/11) dini hari  mengatakan, "Bagi PDIP,  Ir. Sutjipto bukan hanya pejuang, berliau bersama Ketua Umum DPP PDIP  Megawati Soekarnoputri meletakkan dasar-dasar perjuangan partai."

"Perjuangan Sutjipto yang bermatabat melawan kezaliman kekuasaan pemerintahan yang otoriter pada tahun 1990-an," kata Tjahjo yang juga Ketua Fraksi PDIP DPR RI.

Menurut Tjahjo, konsistensi perlawanan yang diberikan ketika SK DPP PDIP 043 yang menetapkan Ir. Sutjipto sebagai Ketua DPD PDI Jawa Timur pada tahun 1990-an namun tidak mendapat pengakuan dari penguasa saat itu, justru menjadi momentum bagi kristalisasi semangat juang.

"PDI Perjuangan sungguh berduka atas perginya pejuang partai,  seperti Ir. Sutjipto. Semangat juang yang diberikan Pak Tjip harus menjadi teladan bagi generasi penerus PDI Perjuangan," katanya.

Oleh karena itu, selain penghormatan, DPP PDIP menginstruksikan seluruh pengurus PDIP se-Indonesia mengibarkan bendera partai setengah tiang pada hari Jumat (25/11).

"Kami juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran PDI Perjuangan untuk merenungkan kembali perjuangan Pak Tjipto, khususnya dedikasi yang luar biasa yang disampaikan untuk PDI Perjuangan dan Ibu Megawati Soekarnoputri," ujarnya.

Anggota DPR RI asal Jawa Tengah itu juga menambahkan, jajaran partai tidak pernah melupakan pesan Ir. Sutjipto agar PDI Perjuangan selalu membangun spirit keberpihakan terhadap wong cilik.

Jenazah almarhum Sutjipto akan dimakamkan di Surabaya Jumat pagi. Sebelumnya, pada hari Minggu (20/11) Ir. Sutjipto sempat dijenguk Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011