Shanghai (ANTARA News) - Unggulan ketiga Lin Dan menyukakan hati para penggemar tuan rumah ketika dia kembali menang melawan musuh bebuyutan dan unggulan pertama Lee Chong Wei dari Malaysia untuk mencapai final tunggal putra di China Terbuka Sabtu.

"Pertandingan hari ini lebih penting bagi saya (daripada final besok) karena pertandingan ini berpotensi sebagai pertandingan semifinal atau final Olimpiade tahun depan," kata Lin sesudah kemenangannya 19-21, 21-12, 21-11, lapor AFP.

"Untuk dapat bermain pada level ini di depan pendukung tuan rumah dan kalah satu set merupakan pengalaman belajar berharga bagi saya," katanya.

Kemenangan berturut-turut kedua Lin atas Lee sesudah dia mematahkan kemenangan beruntun setahun penuh pemain Malaysia di Super Series Sabtu lalu di Hong Kong Open.

"Lee Chong Wei tidak diragukan lagi adalah lawan tunggal putra terbaik yang saya hadapi dan ini memberi saya motivasi ekstra untuk meningkatkan permainan saya setiap kali saya bertarung melawan dia," kata Lin.

"Fakta bahwa saya bermain di kandang dan saya merupakan satu-satunya pemain China di yang bertahan pada pertengahan pertandingan memotivasi saya untuk ingin memenangkan pertandingan ini."

Para penonton di stadion Yuan Shen bersorak untuk Lee Chong Wei, namun mereka menggelegar untuk Lin Dan selama kontes 75 menit tersebut.

"Permainan saya banyak meningkat daripada minggu lalu ... Hari ini dia jauh lebih cepat di game kedua dan ketiga dan saya tidak dapat mengimbangi kecepatannya," kata Lee.

Lee berulang kali mengikuti pukulan yang menghujam keras jauh kedalam lapangan dan yang lainnya membawa Lee kembali ke net -- sebuah taktik yang Lee tidak mampu untuk membalasnya, meskipun bersemangat menyerang balik di game ketiga.

"Meskipun skor tidak seketat (seperti pertemuan sebelumnya) proses pertandingannya sangat keras. Jadi saya merasa sangat senang bisa memenanginya," kata Lin.

Dia kini menghadapi pemain unggulan kedua dan rekan setim Chen Long, yang menghakhiri impian turnamen pemain Indonesia Simon Santoso sehari sebelumnya dengan dua set yang berlangsung keras, 21-14, 21-14.

"Bersama dengan pelatih saya, saya mempersiapkan pertandingan ini dengan sangat menyeluruh (untuk mengembangkan) strategi khusus guna menghadapi Simon," kata Chen, yang mengamati pemain peringkat ke-11 itu sesudah pembunuhan-raksasa di awal babak.

Wang Xi berhasil memenangi semifinal tunggal putri secara dramatis selama 55 menit atas rekan setim Li Xuerui 15-21, 21-18, 23-21.

Namun dia menghadapi tugas lebih keras dibanding empat pertemuan sebelumnya dengan Li: pemain muda, yang belum pernah sebelumnya merebut satu set pun dari Wang, pada Sabtu muncul kurang satu poin untuk menang.

Wang mengatakan, "Di set ketiga saya tertinggal beberapa poin dari lawan namun saya tidak mau menyerah jadi saya menambah angka demi angka.

"Hal itu tidak bagus tetapi saya memenangi permainan jadi saya puas." Wang kini siap menghadapi rekan setim, Wang Yihan, 23, di final.

Wang Yihan akan tampil pertama kalinya di final China Terbuka setelah memenangi 73 menit pertarungan menggairahkan di semifinal melawan peringkat kesebelas Liu Xin 21-13, 19-21, 21-16.

Pada pukul 10:43 malam pengumuman menyatakan di depan kerumunan yang kecewa bahwa pertandingan terakhir malam itu akan ditunda karena pemain ganda putri dan unggulan kedua Tian Qing cedera lutut kanannya.

Akibatnya Tang Jinhua dan Xia Huan akan bertemu dengan tim unggulan pertama Wang Xiaoli dan Yu Yang di final ganda putri.

Wang dan Yu sebelumnya menyingkirkan unggulan ketiga Mizuki Fujii dan Reika Kakiiwa dari Jepang 21-13, 21-14, kemenangan keempat berturut-turut bagi pasangan China tahun ini atas pasangan Jepang tersebut.

Di ganda putra, penonton dijamu dengan penampilan mengesankan ketika unggulan ketiga Denmark Mathias Boe dan Carsten Mogensen mengalahkan unggulan kedua Korea Jung Jae Sung dan Lee Yong Dae 19-21, 23-21, 22-20 dalam 81 menit.

Boe dan Mogensen akan menghadapi unggulan keempat Ko Sung Hyun dan Yoo Yeon Seong di final. Ko dan Yoo maju dengan mengumpulkan kemenangan ketiga mereka dalam tahun ini atas pemain Jepang Naoki Kawamae dan Shoji Sato dengan straight set 21-12, 21-18.

Di nomor ganda putri unggulan pertama Wang Xiaoli dan Yu Yang dari China menyingkirkan unggulan ketiga Mizuki Fujii dan Reika Kakiiwa dari Jepang 21-13, 21-14, kemenangan keempat berturut-turut untuk pasangan ganda putri China tahun ini atas pasangan Jepang tersebut.

"Saya merasa senang," kata Yu, menambahkan dia harus berhati-hati agar tidak cedera selama pertandingan karena bolanya cepat dan lantainya licin.

Seorang pejabat turnamen itu mengatakan kecepatan bola, dites sebelum partandingan siang, tidak berubah dari hari-hari sebelumnya. Tidak ada pemain lain yang mengeluhkan kondisi kok, sesudah sejumlah keluhan sebelumnya minggu ini.

China Terbuka di Shanghai merupakan turnamen terakhir dari 12 rangkaian Super Series.

Para pemain memperebutkan hadiah uang 350.000 dolar dan poin yang akan menentukan peringkat untuk tampil pada pertandingan final kompetisi di Liuzhou, China, 14-18 Desember. (K004)

Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011