Bogor (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta negara-negara lain tidak menjadi "tukang tadah" hasil pembalakan liar yang dilakukan di Indonesia.

"Negara-negara lain jangan jadi tukang tadah ilegal logging yang terjadi di Indonesia," kata Presiden Yudhoyono, Senin pagi, dalam puncak acara Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional di Bukit Merah Putih, Sentul, Citeureup, Bogor.

Yudhoyono mengatakan hal itu saat mengadakan percakapan jarak jauh dengan sejumlah pejabat daerah Kalimantan Timur.

Menurut Kepala Negara, pemberantasan pembalakan liar adalah salah satu cara untuk merawat dan melestarikan hutan.

Pemberantasan pembalakan adalah upaya bersama karena hutan Indonesia adalah "paru-paru" dunia. Oleh karena itu, pemberantasan pembalakan tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Indonesia namun juga masyarakat dunia.

Negara-negara lain dapat ikut berperan dengan tidak menerima atau membeli kayu hasil pembalakan hutan.

Dalam sambutannya, Yudhoyono menegaskan bahwa Indonesia telah mencanangkan gerakan penanaman pohon minimal satu miliar pohon setiap tahun.

Gerakan ini, katanya, akan memberikan sejumlah dampak positif di masa datang, yaitu mencegah pemanasan global, mencegah bencana alam, dan menjaga ketahanan pangan.

Dalam acara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menanam pohon. Lokasi penanaman berada di dalam komplek "Indonesia Peace and Security Center", Bukit Merah Putih.

Dalam acara itu, Presiden Yudhoyono didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati.

Beberapa menteri juga turut mendampingi, antara lain Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

Pada kesempatan itu, Yudhoyono menanam pohon Manglid (Manglietia glauca). Yudhoyono menanam bersebelahan dengan Ani Yudhoyono yang saat itu menanam pohon Melinjo (Gnetum gnemon).

Sementara itu, Wapres Boediono menanam pohon Suren (Toona sureni) dan Herawati menanam pohon Salam (Syzygium polyanthum).

Menurut data Kementerian Kehutanan, penanaman pohon itu dilakukan secara serempak di beberapa tempat oleh 8.820 orang, yang terdiri dari prajurit TNI, Polri, penyuluh kehutanan, pramuka, dan siswa.

Dalam acara tersebut, Kepala Negara juga memberikan penghargaan kepada gubernur dan bupati yang memenangkan lomba penanaman satu miliar pohon pada 2010 dan lomba penghijauan dan konservasi alam wana lestari 2011.

Musisi senior Iwan Fals juga hadir dalam acara tersebut. Dia mempersembahkan dua lagu bertema penanaman pohon dan pelestarian lingkungan.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011