Jakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta menyebutkan kinerja lapangan usaha industri dan perdagangan di Jakarta mengalami pertumbuhan signifikan pada triwulan pertama 2022.

"Pertumbuhan positif dari kinerja lapangan usaha industri dan perdagangan ini, juga mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan I tahun 2022," kata Ekonom utama Bank Indonesia DKI Jakarta Muhamad Shiroth di Jakarta, Selasa.

Baca juga: BI DKI: TPID komitmen jaga stok-harga pangan demi inflasi terkendali

Shiroth menjelaskan bahwa lapangan usaha industri pengolahan di Jakarta pada triwulan pertama 2022 tercatat tumbuh sebesar 9,61 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) dan memberikan andil terbesar terhadap perekonomian DKI Jakarta sebesar 1,10 persen.

Jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya, lanjut Siroth, peningkatan kinerja lapangan usaha industri pengolahan terutama didorong oleh produksi mobil yang meningkat sejalan dengan kebijakan relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) serta pemberian izin untuk terus beroperasi selama pandemi diiringi dengan percepatan vaksinasi tenaga kerja di lokasi industri.

"Kinerja lapangan usaha industri pengolahan terkonfirmasi dari peningkatan produksi mobil sebesar 41,8 persen (yoy) dan penggunaan listrik industri secara tahunan 5,5 persen (yoy)," tuturnya.

Adapun untuk lapangan usaha perdagangan, BI DKI Jakarta mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,93 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,38 peesen (yoy). Kenaikan ini memberikan andil pertumbuhan ekonomi Jakarta sebesar 1,07 persen.

"Kenaikan pertumbuhan lapangan usaha tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya aktivitas masyarakat seiring dengan pelonggaran PPKM, percepatan vaksinasi booster, dan penurunan kasus aktif harian COVID-19. Peningkatan tersebut terkonfirmasi dari peningkatan kredit sektor perdagangan di DKI Jakarta pada triwulan laporan yaitu sebesar 5,94 persen (yoy)," ucapnya.

Selain itu, tambah dia, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan pertama 2022 juga didukung oleh kinerja Infokom dan jasa lainnya.

Lapangan usaha Infokom tumbuh sebesar 6,14 persen (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 5,74 persen (yoy), dan memberikan andil sebesar 0,80 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta triwulan pertama 2022.

Baca juga: BI DKI: Komoditas pangan strategis jelang lebaran cukup dan aman

"Peningkatan tersebut bersumber dari masih tingginya penggunaan internet di Jakarta serta meningkatnya aktivitas masyarakat menonton bioskop seiring dengan pembukaan bioskop dengan kapasitas maksimal 70 persen dan anak-anak diperkenankan untuk masuk ke bioskop selama PPKM level 1 dan level 2," ujar Siroth.

Aktivitas masyarakat yang mengalami peningkatan pada triwulan pertama 2022 juga terlihat dari peningkatan pendapatan pajak hotel, restoran dan hiburan di DKI Jakarta.

Hal tersebut, kata dia turut mendorong pertumbuhan lapangan usaha Jasa Lainnya, yakni sebesar 13,30 persen (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,82 persen (yoy).

Kemudian, dengan mencatat pertumbuhan tertinggi pada triwulan pertama 2022, lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial turut memberikan andil sebesar 0,30 persen pada pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan satu 2022 di mana tercatat tumbuh sebesar 14,73 persen (yoy) yang ternyata mengalami peningkatan dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,01 persen (yoy).

"Peningkatan tersebut sejalan dengan upaya penanganan dan aktivitas laboratorium di industri jasa kesehatan seiring peningkatan kasus Omicron pada triwulan I 2022," tuturnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta mencatat ekonomi Jakarta mengalami pertumbuhan positif sampai 4,63 persen pada triwulan satu tahun 2022, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy) seiring dengan perbaikan tingkat konsumsi rumah tangga.

"Setelah tercatat kontraksi sebesar 1,94 persen (yoy) pada triwulan satu 2021, ekonomi DKI Jakarta pada triwulan 1 2022 tumbuh sebesar 4,63 persen (yoy), ini juga lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya 3,64 persen (yoy)," ucap Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta Endang Kurnia Saputra di Jakarta, Selasa.

Baca juga: BI: Pembayaran digital berpotensi dorong pertumbuhan ekonomi Jakarta

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022