Unhas sebagai universitas terbesar di KTI, merasa bertanggung jawab menjadi pusat penelitian sagu yang saat ini mulai dilirik oleh peneliti kelas dunia
Makassar (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia mendukung Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Pertanian (Faperta) menjadi pusat program pengembangan sagu di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

“Program ini mendapatkan arahan dari Rektor Unhas untuk menjadi Center of Excellence yang multidisiplin, melibatkan para peneliti dari berbagai fakultas,” kata Penanggung Jawab Program Prof Dr Dorothea Agnes Rampisela, MSc di Makassar, Kamis.

Tim Kementan RI menyampaikan berbagai persiapan program yang akan dijalankan melalui tahapan awal perencanaan pembangunan Gedung Pusat Unggulan Sagu “World Sago Center”.

Baca juga: Unhas antisipasi kendala jaringan internet saat UTBK-SBMPTN

Tim Kementan RI menyatakan kesiapan pendampingan dan dukungan setiap progres pengerjaan, guna menjaga keberlanjutan program sebagai bentuk komitmen serta motivasi bagi peningkatan kebermanfaatan sagu yang memiliki potensi besar di Indonesia.

Prof Agnes menuturkan tujuan utama program tersebut adalah sebagai ruang untuk mempromosikan potensi sagu yang merupakan harta terpendam di kawasan Timur Indonesia, dengan luas lahan sagu Indonesia 5,5 juta ha yaitu 85 persen dari luas lahan sagu dunia 6,5 juta ha.

“Sagu adalah tanaman asli Indonesia yang dalam sejarahnya adalah pangan utama di KTI. Jadi Unhas sebagai universitas terbesar di KTI, merasa bertanggung jawab menjadi pusat penelitian sagu yang saat ini mulai dilirik oleh peneliti kelas dunia,” jelas Prof Agnes.

Baca juga: Mahasiswa Unhas raih Best Popularity Award kompetisi internasional

Telah disiapkan dana sebesar Rp3,2 miliar untuk pembangunan Gedung “World Sago Center” yang akan dilengkapi dengan pengadaan fasilitas penelitian pengembangan produk sagu, dana penelitian dan pelatihan.

Pembangunan Gedung “World Sago Center” akan ditempatkan di dalam Kampus Unhas guna mendukung konsep Sago Technopark yang telah digagas oleh Unhas dan JICA untuk kawasan Tana Luwu yang melibatkan Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur.

Adapun mitra pemda di daerah telah terbentuk dan Bupati Luwu Utara secara aktif telah menyusun program pengembangan sagu.

"Kami berharap Unhas menjadi inisiator dan tuan rumah penelitian sagu tingkat dunia sehingga sagu menjadi komoditas kelas dunia yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan wilayah KTI. Sagu akan jadi pengungkit ekonomi dan kedaulatan pangan nasional,” jelasnya.

Dalam persiapan lebih lanjut, proses pembangunan gedung akan diawali dengan peletakan batu pertama yang rencananya akan dihadiri oleh Menteri Pertanian.

Baca juga: Universitas Hasannudin pusatkan pelaksanaan UTBK-SBMPTN di dua lokasi

Baca juga: Prof Jamaluddin Jompa resmi jabat Rektor Unhas 2022-2026

 

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022