... sebagai wakil rakyat harus mendengar kritik tersebut, harus peka dan sensitif. Tidak perlu berpolemik, dibatalkan saja...
Jakarta (ANTARA) - Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini, meminta Sekretariat Jenderal DPR membatalkan proyek pengadaan gorden untuk rumah jabatan anggota DPR (RJA) di Kalibata dan Ulujami karena bukan hal yang urgen yang memberi pengaruh pada kinerja parlemen.

“Ada tiga alasan F-PKS minta pengadaan gorden dibatalkan, pertama, gorden ini bukan hal yang urgen terkait kinerja dewan, apalagi sebagian besar gorden di RJA kondisinya masih bagus,” kata dia, di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan, kinerja DPR melaksanakan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Namun menurut dia, proyek pengadaan gorden yang menjadi urusan Sekretariat Jenderal DPR tetapi isunya yang meluas dan mengganggu konsentrasi tugas utama anggota DPR.

Baca juga: Anggota DPR: Pergantian gorden rumah dinas tidak tepat

Ia mengatakan alasan kedua, pengadaan gorden mendapat reaksi dan kritik luas dari masyarakat. “Karena itu DPR sebagai wakil rakyat harus mendengar kritik tersebut, harus peka dan sensitif. Tidak perlu berpolemik, dibatalkan saja,” ujarnya.

Alasan ketiga menurut dia, di tengah kondisi masyarakat yang sulit ekonomi akibat pandemi, DPR harus mengutamakan kepentingan rakyat. Karena itu dia menilai lebih urgen anggaran digunakan untuk kepentingan rakyat, untuk membantu masyarakat yang kesulitan ekonomi.

Ia menekankan, pengadaan gorden bukan terkait besar atau kecil anggaran, namun terkait kepekaan dan sensitivitas DPR di masa krisis saat ini.

Baca juga: Anggota DPR minta DKI bangun rumah korban kebakaran Pasar Gembrong

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPR, Indra Iskandar, menjelaskan kronologi pengadaan gorden, vitrase dan blind untuk Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR di Kalibata dan Ulujami, yang tendernya dimulai pada 8 Maret 2022.

“Tender pekerjaan gorden dan blind DPR Tahun Anggaran 2022 dimulai pada tanggal 8 Maret 2022 dengan nilai HPS (Harga Perkiraan Sendiri) Rp45.767.446.332.84 (Rp45,7 miliar),” kata dia, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (9/5).

Baca juga: Anggota DPR minta libatkan Menteri Luar Negeri dalam RUU PRT

Ia menjelaskan, ada 49 perusahaan yang mendaftar untuk mengikuti tender tersebut dan pada tahapan penjelasan pekerjaan yang dilaksanakan tanggal 14 Maret 2022 terdapat 16 pertanyaan yang diajukan calon penyedia barang dan jasa.

Menurut dia, pada tahapan pembukaan penawaran pada 21 Maret 2022, dari 49 perusahaan yang mengikuti tender, hanya ada tiga perusahaan yang memasukkan penawaran.

Ia menjelaskan, tiga perusahaan yang memasukkan penawaran untuk ikut tender pengadaan gorden RJA DPR adalah PT Sultan Sukses Mandiri dengan harga penawaran Rp37.794.795.705.00 atau di bawah HPS 10,33 persen.

Baca juga: FPDIP minta DPR batalkan anggaran gorden rumah dinas Rp43,5 M

“PT Panderman Jaya dengan harga penawaran Rp42.149.350.236.00 atau di bawah HPS 7,91 persen; PT Bertiga Mitra Solusi dengan harga penawaran Rp43.577.559.594.23 atau di bawah HPS 4,78 persen,” ujarnya.

Ia mengatakan, pada tahapan evaluasi administrasi, dua surat penawaran memenuhi persyaratan sesuai dengan dokumen lelang yang telah ditetapkan adalah PT Sultan Sukses Mandiri dan PT. Bertiga Mitra Solusi dinyatakan lulus, sementara PT Panderman Jaya dinyatakan tidak lulus.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Batalkan proyek pengadaan gorden rumah dinas DPR RI

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022