Nanga Bulik, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Tahap pembersihan lahan pada 2012 dalam pembangunan bandar udara di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, terkendala dana APBD kabupaten.

"Memang tahapan pembangunan bandara itu tahun depan rencananya pembersihan lahan, namun tak bisa dilakukan karena dana APBD kabupaten akan difokuskan untuk kegiatan lainnya," kata Wakil Bupati Lamandau, Sugiyarto, di Nanga Bulik, Minggu.

Menurut Sugiyarto, meski tidak dialokasikan dalam APBD kabupaten pihaknya berupaya mencari bantuan melalui pihak ketiga, namun dinilai kemungkinan besar kecil terealisasi.

Alokasi dana APBD tahun depan itu, kata dia, pemerintah Kabupaten Lamandau akan memprioritaskan untuk pembangunan sarana dan prasarana menjadi tuan rumah MTQ) tingkat Kalimantan Tengah pada 2013 mendatang yang dananya mencapai puluhan miliar rupiah.

"Kami mengharapkan dukungan pemerintah provinsi dan pusat, karena pembangunannya membutuhkan dana relatif besar sehingga bandara ini cepat terealisasi," kata Sugiyarto.

Sugiyarto menjelaskan, pihaknya tahun 2011 ini sedang memprogramkan survei studi kelayakan rencana teknis terinci dari sisi darat dan udara lokasi pembangunan bandar udara.

"Saat ini pihak konsultan sedang melakukan kegiatan survei kelayakan rencana teknis terinci (RTT) yang dijadwalkan hingga Desember 2011 ini," katanya.

Menurut Sugiyarto, dalam melakukan kegiatan studi kelayakan RTT dari sisi darat dan udara itu pihaknya mengalokasikan dana ratusan juta rupiah dalam APBD kabupaten tahun ini.

Lokasi pembangunan bandar udara di kabupaten yang kaya akan potensi perkebunan kelapa sawit serta tambang bijih besi dan timah hitam ini berada di wilayah Desa Batu Kotam Kecamatan Nanga Bulik.

Pemilihan lokasi itu, kata Wakil Bupati Sugiyarto, telah sesuai dan berpedoman pada rencana tata ruang wilayah (RTRW) dan rencana tataran transportasi lokal (tatraslok) daerah ini.

"Pembangunan bandara ini sebagai upaya memberikan pelayanan jasa transportasi udara yang cepat dan mudah kepada masyarakat serta investor yang berinvestasi di daerah ini," kata Sugiyarto.

Wakil Bupati Lamandau itu mengatakan pada 2010 telah dilakukan pembuatan perencanaan induk (master plan) gambar dasar lokasi pembangunan bandar udara, selain itu juga survei studi kelayakan oleh konsultan nasional dengan kegiatan topografi, foto udara dan keselamatan penerbangan dengan lahan bandara seluas 90 hektare. (K009)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011