Cianjur, Jawa Barat (ANTARA News) - Polres Cianjur, Jabar, bersama puluhan klub motor di Cianjur, Jabar, Minggu, menyatakan perang terhadap gerombolan bermotor yang keberadaannya semakin meresahkan.  Bukan cuma meresahkan, namun sepak-terjang klub motor berandalan itu sudah menjadi aksi kriminal.

Sebelumnya, dua remaja tewas di sana tewas karena terlibat keributan dengan klub motor itu. Keduanya tewas setelah menderita luka bacokan senjata tajam dari salah satu anggota klub motor bermasalah itu.

Bahkan warga di beberapa wilayah di Cianjur, sejak satu bulan terakhir, ikut mendukung memerangi gerombolan bermotor. Mereka merazia gerombolan bermotor, setiap malam akhir pekan di wilayahnya masing-masing.

Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Gatot S Utomo, Minggu, mengungkapkan, dengan melibatkan 50 klub motor yang ada di Cianjur, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan berbagai kegiatan, sebagai bentuk penolakan terhadap keberadaan gerombolan bermotor di Cianjur.

"Untuk memerangi keberadaan gerombolan bermotor di Cianjur, puluhan klub motor, sering mengadakan kegiatan positif seperti apel besar, termasuk sosialisasi undang undang lalu lintas pada masyarakat," katanya.

Kegiatan tersebut, jelas dia, dimaksudkan untuk menyosialisasikan bahwa keberadaan mereka bukan seperti geng motor yang meresahkan masyarakat. Bahkan masing-masing pentolan klub tersebut, sepakat untuk memerangi "bajingan bermotor" yang mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat.

"Keberadaan mereka sudah mulai terdeteksi karena bukan hanya klub motor yang menyatakan perang terhadap bajingan bermotor, tapi masyarakat Cianjur," ungkapnya.

Sementara itu, guna memberantas dan memerangi keberadaan gerombolan bermotor di Cianjur, setiap malam minggu, ratusan masyarakat di beberapa wilayah, seperti Jalan Siliwangi, Amalia Rubini, Abdulah Bin Nuh, melakukan penyisiran gerombolan bermotor yang melintas kawasan mereka.

"Kami sudah gerah dengan keberadaan gerombolan bermotor yang selalu mencari korban. Untuk itu, kami lakukan aksi penyisiran setiap malam minggu. Mereka selalu bergerombol, membawa berbagai jenis senjata tajam," kata Sugih (35) warga Jalan Siliwangi. (KR-FKR)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011