Jakarta (ANTARA) -
Pengelolaan arsip BPJS Kesehatan mendapatkan predikat "Memuaskan" pada Anugerah Pengawasan Kearsipan Tahun 2022 oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) kategori Lembaga Tinggi Negara, Lembaga Setingkat Kementerian dan Lembaga Non Struktural.
 
"BPJS Kesehatan senantiasa berupaya untuk menciptakan iklim dan tata kelola organisasi yang baik, salah satunya dengan menerapkan kebijakan kearsipan yang telah sesuai standar," ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
 
Selain itu, lanjut dia, BPJS Kesehatan telah menciptakan pengelolaan arsip yang dinamis untuk digunakan dan pemeliharaan arsip serta mulai memanfaatkan teknologi informasi dengan menghadirkan arsip digital.
 
Ia mengatakan, salah satu upaya dalam penerapan prinsip good governance, yaitu melalui pengelolaan kearsipan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
 
Melalui pemanfaatan arsip yang baik dan diimplementasikan sesuai dengan kebijakan, menurut Ghufron, hal itu bisa mendorong terwujudnya kearsipan lembaga negara yang komprehensif dan terpadu.
 
"BPJS Kesehatan senantiasa berinovasi dan menanamkan rasa kepedulian terhadap pengelolaan dokumen dan arsip," tuturnya.
 
Penghargaan itu langsung diberikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Tjahjo Kumolo kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti.
 
"Tentu hal ini menjadi dorongan bagi kami untuk senantiasa meningkatkan kepatuhan pengelolaan kearsipan dalam rangka memenuhi penilaian kualitas pengelolaan arsip," kata Ghufron.
 
Sementara Tjahjo Kumolo mengungkapkan keberadaan arsip menjadi alat bukti kinerja kelembagaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
 
Dalam pengelolaan arsip yang baik, menurutnya, dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memberikan standar kearsipan yang baik.
 
"Untuk itu, kami mendorong kepada ANRI melalui upaya reformasi untuk melakukan peningkatan sumber daya manusia di bidang kearsipan," ujarnya.
 
Ia mengatakan ANRI sebagai suatu lembaga kearsipan nasional harus mampu menjamin serta mampu menciptakan sumber daya manusia kearsipan yang berkualitas, berkarakter dan mampu menyusun standar arsip yang berstandar nasional.
 
Selain itu, Tjahjo juga mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh ANRI yang telah menghadirkan terobosan dan menciptakan arsiparis yang potensial untuk mendukung kearsipan secara keseluruhan.
 
Ia mengharapkan seluruh kementerian hingga lembaga negara lainnya mampu meningkatkan pengelolaan kearsipan dengan baik sehingga rekam data yang dimiliki bisa dimanfaatkan apabila dibutuhkan di kemudian hari.
 
Disampaikan, penghargaan kearsipan yang diterima BPJS Kesehatan itu diberikan berdasarkan kesesuaian antara penerapan standar kearsipan di lingkungan pencipta arsip di tingkat pusat maupun daerah dengan peraturan perundang-undangan di bidang kearsipan.
 
Gelaran penghargaan pengelolaan arsip tersebut diikuti oleh 34 kementerian, 31 lembaga tinggi negara, lembaga setingkat kementerian, lembaga non-struktural dan 26 lembaga pemerintah non-kementerian.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022