Jakarta (ANTARA News) - PT Jamsostek berharap tujuh blok kembar rumah susun sewa di Kawasan Industri Kabil, Batam, yang diperuntukkan bagi pekerja peserta jaminan sosial rampung pada 21 Desember ini.

Dirut PT Jamsostek Hotbonar Sinaga di Jakarta, Selasa, mengatakan kontraktor pelaksana pembangunan sudah menyanggupi akan menyelesaikan pembangungan rumah susun sewa (rusunawa) pada tanggal yang disepakati, yakni 21 Desember 2011.

Proyek yang peletakan batu pertamanya pada 15 April 2011, itu semula direncakanan selesai pada 21 November lalu, tetapi karena satu dan lain hal direncanakan selesai Desember ini.

"Kami berharap kontraktor bisa menyelesaikannya tepat waktu, sesuai dengan kesanggupan yang mereka janjikan," kata Hotbonar, berharap.

PT Jamsostek berencana Presiden Republik Indonesia bisa meresmikan rumah susun sewa itu pada Januari 2012. "Kami sedang mencari waktu yang tepat untuk peresmiannya yang akan dikaitkan dengan kegiatan kepresidenan lainnya," ucap Hotbonar.

Tujuh blok kembar rusunawa tersebut akan melengkapi tiga blok kembar yang sudah berdiri dan diresmikan di lokasi yang sama pada 10 Oktober 2010.

Pimpinan Proyek pembangunan rumah susun sejahtera di Kabil, Ahmad Badila, mengatakan pada setiap blok kembar terdiri dari 100 kamar. Artinya, akan terdapat 700 kamar yang pada setiap kamarnya dihuni empat pekerja.

Pada komplek itu akan dilengkapi dengan fasilitas umum dan sosial seperti masjid, lapangan olahraga, bulu tangkis, basket, ATM dan kantin.

Peletakan batu pertama pembangunan rumah susun dilakukan Hotbonar bersama Wali kota Batam Achmad Dahlan, Komisaris Kawasan Industri Terpadu Kabil (KITB) Chris Wiluan, dan pihak terkait lainnya dengan menyekop pasir secara bersama di atas pondasi di KITB, Batam, Jumat (15/4).

Peletakan batu pertama rusunawa Jamsostek juga diiringi dengan peletakan batu pertama pembangunan fasilitas olahraga, masjid, gedung serbaguna, area perkantoran dan niaga di KITB.

Anggaran pembangunan rusun sewa berasal dari Dana Peningkatan Kesejahteraan Pekerja (DPKP) sebesar Rp150 miliar. DPKP berasal dari 5 persen keuntungan PT Jamsostek pada 2010 sebesar Rp1,5 triliun.

Wali kota Batam Dahlan saat itu mengatakan, kotanya masih membutuhkan 75 blok kembar rusunawa pada 2012 untuk mengantisipasi pertumbuhan penduduk.

Pada 2009 sudah ada 52 blok kembar, 2010 sudah dibangun 10 blok kembar, pada 2011 ini akan dibangun 15 blok kembar, total pada 2012 akan ada 75 blok kembar.

(T.E007/C004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011