Belanja modal setengah dari kas internal dan setengah fasilitas kredit
Jakarta (ANTARA News) - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan menganggarkan dana 1,17 miliar dolar AS atau sekitar Rp10,63 triliun untuk belanja modal (capex) dan biaya operasi (opex) pada 2012.

Dari dana sebesar 1,17 miliar dolar AS itu, alokasi untuk belanja modal sebesar 356 juta dolar AS dan biaya operasi sebesar 818 juta dolar AS, kata Direktur Utama Medco Energi Internasional Lukman Mahfoedz di Jakarta, Kamis.

Sementara itu, Direktur Keuangan MEDC, Syamsurizal Munaf, menuturkan, dana belanja modal sebesar 356 juta dolar berasal dari kas internal dan fasilitas kredit BNI sebesar 140 juta dolar AS, Bank Mandiri sebesar 100 juta dolar AS, dan BRI sebesar 150 juta dolar AS.

"Belanja modal setengah dari kas internal dan setengah fasilitas kredit," tambah Syamsurizal.

Perseroan menargetkan laju produksi sebesar 57 MBOE per hari, sedangkan total penambahan cadangan minyak dan gas sekitar 100 MMBOE, termasuk aset Indonesia dan internasional.

Selain itu, perseroan berencana melakukan pengeboran di 29 sumur di Indonesia yang terdiri dari 20 sumur produksi dan sembilan sumur eksplorasi, 30 sumur di Oman dan dua sumur di Amerika Serikat.

Untuk produksi batu bara di Nunukan, Kalimantan Timur, perseroan menargetkan produksi menjadi 45 ribu ton per bulan pada pertengahan tahun depan.

"Produksi batu bara mulai Februari 2012 dengan jumlah 8.000-8.500 MT per bulan dan nanti menjadi 45 ribu," kata Lukman.

PT Medco Energi Internasional Tbk., membukukan laba bersih 20,29 juta dolar AS pada Januari-September 2011, naik 12,84 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar 17,98 juta dolar AS.

Kenaikan laba terjadi seiring dengan pencapaian total pendapatan usaha perseroan sebesar 850,47 juta dolar AS, naik 34,35 persen dari sebelumnya 632,77 juta dolar AS. Dari total pendapatan tersebut, sebesar 510,16 juta dolar AS atau 59,98 persen, berasal dari kontribusi penjualan migas.

Diikuti kemudian dengan pendapatan dari penjualan kimia dan produk petroleum lain sebesar 174,50 juta dolar AS, pendapatan dari kontrak lain dan jasa terkait 93,12 juta dolar AS, dan penjualan tenaga listrik dan jasa terkait sebesar 72,66 juta dolar AS.

Laba usaha juga naik menjadi 156,81 juta dolar AS dari sebelumnya 116,89 juta dolar AS, dengan ekuitas perseroan naik menjadi 782,45 juta dolar AS dari sebelumnya 721,56 juta dolar AS.

Harga saham perseroan pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat 1,12 persen pada level Rp2.250 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp7,49 triliun.

(KR-SSB/A027)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011