Sekretaris Perusahaan WIKA, Natal Argawan, di Jakarta Minggu malam (18/12) mengatakan, dalam proyek RFO PF II itu untuk kategori konstruksi dengan nilai di bawah 100 juta dolar AS.
Dalam pengerjaan proyek tersebut, kata Natal, WIKA diharuskan dapat menyelesaikan proyek dengan kontrak yang bersifat "lump sum fix price" untuk melakukan modifikasi dan rehabilitasi pabrik existing yang beroperasi.
"Kontrak WIKA mencakup rekayasa rinci, pembelian, konstruksi selama 360 hari kalender dengan masa pemeliharaan selama satu tahun," ujarnya dalam keterangan resminya.
Menurut Natal, untuk memenuhi target penyelesaian proyek tersebut, Tim Proyek WIKA melakukan fast tracking dengan mempercepat proses teknik sehingga proses procurement dapat segera dimulai.
Proyek RFO PF II yang telah selesai pengerjaannya sejak 15 November 2009 ini dinilai memiliki keunggulan dalam sistematika manajemen proyek melalui penerapan Project Management Body of Knowledge (PMBOK).
"Sehingga mampu mengatasi tantangan dengan hasil yang memuaskan dan dapat memberikan pembelajaran (lesson learn) untuk perbaikan proyek-proyek WIKA ke depan," ujarnya.
(KR-SSB/B008)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
