Palu (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah masih melacak pelaku yang telah meletakkan bom rakitan aktif di depan pasar daging babi di Jalan Sulawesi, Kecamatan Palu Selatan, Senin (19/12).

"Pelakunya masih kita lacak," kata Kapolda Sulteng Brigjen Pol Dewa Parsana kepada wartawan di Palu, Kamis.

Kapolda Dewa Parsana mengatakan, Polda Sulteng telah mengerahkan tim khusus untuk melacak dan mengejar keberadan pelaku.

Selain itu, polisi juga masih mengembangkan keterangan dari para saksi di lokasi kejadian terkait penemuan bom rakitan tersebut.

Namun mantan Wakapolda Sulteng itu mengaku tak mau mengomentari soal lokasi pengejaran dan dari kelompok mana pelaku bom rakitan tersebut.

"Semuanya masih dilacak oleh anggota di lapangan. Mudah-mudahan pelakunya bisa segera tertangkap," kata mantan Direktur Reserse Kriminal Polda Jawa Tengah itu.

Kapolda juga mengklarifikasi pemberitaan sejumlah media nasional dan lokal terkait adanya penangkapan tiga tersangka perakit bom di Palu, termasuk di lokasi pasar daging babi Maesa sebagaimana dinyatakan oleh Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo di Istana Presiden di Jakarta, Selasa (20/12).

Menurut dia, Polda Sulteng hingga saat ini belum menangkap dan menahan satu pun tersangka dalam kasus penemuan bom rakitan di Jalan Sulawesi Maesa itu.

"Soal tiga tersangka itu adalah tersangka kasus pencurian sepeda motor yang ditangkap pada beberapa pekan lalu dan diduga ikut terlibat dalam aksi teror. Jadi bukan pelaku teror bom di Maesa," kata orang pertama di Polda Sulteng itu.

Sementara itu, berdasarkan hasil penyelidikan sejak bom itu ditemukan pada Senin (19/12), Kapolres Palu AKBP Ahmad Ramadhan menduga pelaku perakit bom tersebut masih amatir.

Menurut Kapolres, selain bom diletakkan di daerah yang mudah dilihat, dalam bom rakitan itu juga tidak ditemukan adanya detonator sebagai pemicu terjadinya ledakan, sehingga pelakunya masih tergolong amatir.

Tindakan pelaku itu, kata dia, bertujuan untuk menciptakan suasana tidak aman dan nyaman di wilayahnya sehingga warga ketakutan untuk beraktivitas.

Kapolres memastikan bom rakitan yang ditemukan itu berdaya ledak rendah atau low explosive, namun memiliki efek suara yang keras jika terjadi ledakan.

Selain itu, Kapolres juga menuturkan, bom rakitan yang ditemukan di pasar daging babi Palu itu diidentifikasi mirip dengan bom yang sering ditemukan di Kabupaten Poso.

"Bom rakitan di Palu hampir serupa dengan bom pipa yang sering ditemukan di Kabupaten Poso," katanya.

Menurut Kapolres, saat didisposal oleh tim penjinak bom Brimob Polda Sulteng, bom rakitan itu berisi material terdiri dari black powder, kabel, baterai, dan pecahan pipa.

Dalam bom rakitan itu, kata Kapolres, baterai dan kabel sebagai kekuatannya atau power dan juga menggunakan relay sebagai penghubung dan pemutus arus.

Bom rakitan itu pertama kali ditemukan pada Senin pagi sekitar pukul 05.30 WITA oleh warga yang kebetulan melintas di jalan itu.

Bom rakitan yang ditemukan di depan pasar daging babi itu berdampingan dengan Gereja Bethany Palu dan berdekatan dengan tiga gereja lainnya.

Saat ditemukan, bom rakitan itu berbentuk seperti gelas, memiliki rangkaian kabel dan baterai serta terlihat ada lilitan lakban.

(ANT-106)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011