Jakarta (ANTARA) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk berencana akan melakukan right issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada kuartal keempat tahun ini.

"Rencana transaksi terjadi pada kuartal keempat tahun ini," ujar Direktur Utama Semen Indonesia Donny Arsal dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa.

Donny juga menambahkan bahwa rencana right issue Semen Indonesia tidak melalui tender offer, karena pemegang saham tertinggi atau ultimate shareholder masih sama yakni dikontrol oleh pemerintah.

Selain itu juga sudah dilakukan keterbukaan publik sehingga tidak diperlukan tender offer.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memaparkan sejumlah BUMN yang direncanakan akan melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) serta right issue pada tahun 2022. Salah satu BUMN yang direncanakan akan melakukan right issue yakni Semen Indonesia Group.

Erick Thohir menjelaskan untuk right issue Semen Indonesia Group merupakan bagian dari upaya konsolidasi, di mana ada satu BUMN semen yang tertinggal yakni Semen Baturaja akhirnya berdiri sendiri, tetapi tidak menjadi ekosistem Semen Indonesia Group.

Padahal, lanjut dia, BUMN harus juga berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan semen swasta nasional dan asing.

Menteri BUMN mengatakan bahwa tidak mungkin Kementerian BUMN membiarkan kondisi Semen Baturaja terus mengalami penurunan, sehingga kalau dikonsolidasikan maka Semen Baturaja ini akan memperkuat footprint semen di wilayah Sumatera Selatan.

Dengan demikian produk dari Semen Padang tidak perlu lagi masuk dan bisa dialihkan untuk kebutuhan ekspor ke luar negeri, mengingat banyak negara berupaya mengimpor semen dari negara-negara lain. Ini tujuannya Semen Baturaja ini akan digabungkan oleh Kementerian BUMN ke Semen Indonesia Group.

Baca juga: Kontribusi SIG pada Proyek Strategis Nasional di 2021 capai 75 persen
Baca juga: Semen Indonesia dukung pemerintah wujudkan "net zero carbon emission"
Baca juga: SIG-Kementerian PUPR bersinergi gelar pelatihan jasa konstruksi

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022