Palu (ANTARA News) - Situasi Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah yang terus didera aksi unjukrasa dengan berbagai tuntutan telah melahirkan kekhawatiran situasi politik yang mengarah pada penjatuhan pemerintahan. "Kami sangat mengkhawatirkan kondisi politik di Poso yang makin memanas dan telah mengarah pada penjatuhan pemerintah dan bisa berakibat adanya provokasi yang menimbulkan konflik terbuka antar masyarakat," Kata Koordinator Poso Center Yusuf Lakaseng di Palu, Rabu. Menurut Lakaseng, aksi unjuk rasa ribuan masyarakat dan pegawai negeri sipil merupakan kritik terbuka atas kepemimpinan Piet Ingkiriwang. Gaya kepemimpinan Piet Ingkiriwang tidak memperhatikan sensitifitas birokrasi pemerintahan dan masyarakat di daerah konflik. "Dalam memimpin seharusnya tidak hanya menggunakan pendekatan otoritatif," ujarnya. Lakaseng menambahkan yang paling penting adalah mengedepankan pengayoman yang santun dan membuka partisipasi dari masyarakat, bukan dengan gaya ceplas-ceplos dalam berbicara dan menegur bawahan serta mengganti pejabat secara serampangan tanpa mempertimbangkan kapasitas. "Kami berharap agar Bupati Piet Ingkiriwang mau mengubah gaya kepemimpinannya karena tidak sesuai dengan psikologi masyarakat paska konflik," ujarnya. Lakaseng juga menghimbau pada kelompok masyarakat dan pegawai negeri sipil mengkritik bupati secara objektif, kritikan harus berdasarkan pada kinerja pemerintah. "Kritikan harus dihindarkan dari alasan-alasan subjektif demi kepentingan politik sesaat, apalagi karena alasan perbedaan agama," kata Lakaseng.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006