Bissau (ANTARA News/AFP) - Kudeta tentara pimpinan pasukan pembangkang di Guinea Bissau digagalkan pada Senin, kata kepala tentara negara miskin rawan kup di Afrika barat itu.

"Sekelompok kecil serdadu berusaha menggulingkan petinggi tentara dan pemerintah, tapi gagal," kata Jenderal Antonio Indjai, dengan menambahkan, "Keadaan berada di bawah kendali tentara dan pemerintah."

Tentara menuntut gaji lebih baik menyerang markas besar angkatan bersenjata dan menyebar di jalanan ibukota bekas jajahan Portugal itu.

Indjai berada di gugus markas di daerah Bissau Velho pusat itu ketika tentara pemberontak menyerang. Juru bicaranya menuding kepala angkatan laut Jose Americo Bubo Na Tchuto sebagai dalang komplotan tersebut.

Kepala angkatan laut bermasalah itu, yang dikaitkan dengan beberapa usaha kudeta sebelumnya dan dicurigai dekat dengan pengelola narkotika, ditangkap bersama dengan perwira tinggi lain, kata juru bicara tentara Mayor Samuel Fernandes kepada kantor berita Prancis AFP.

Menurut sumber tentara, markas itu diserang pada pukul 06.30 GMT (13.30 WIB) oleh serdadu, yang menyerbu gugus tersebut dengan melepas tembakan ke udara hampir setengah jam.

Gerombolan bersenjata lengkap kemudian menyebar ke seluruh ibukota itu, mendirikan perintang jalan di sekitar markas besar staf umum dan di jalan menuju rumah Perdana Menteri Carlos Gomes Junior.

Tampak pasukan dari satuan berbeda, bersenjata senapan mesin, senapan serbu Kalashnikov dan peluncur roket.

Gomes berlindung sebentar di kedutaan Angola, yang memiliki satuan kecil tentara di Guinea Bissau, setelah tentara berkunjung ke rumahnya, yang terletak di seberang kedutaan itu, kata dua pembantu dan seorang Angola bukan diplomat.

Gerakan tentara itu terjadi dalam ketiadaan Presiden Malam Bacai Sanha, yang sedang dirawat di Prancis.

Kepresidenan pada awal bulan ini membantah kabar bahwa presiden berusia 64 tahun itu, yang menghabiskan sebagian besar masa jabatannya keluar-masuk negara bermasalah tersebut dengan alasan kesehatan, meninggal di rumah sakit di Paris.

Presiden itu, yang terpilih pada 2009 setelah pendahulunya dibunuh, dirawat di rumah sakit di negara Senegal tetangganya pada bulan lalu sebelum dipindahkan ke rumah sakit Val de Grace, yang sering merawat pemimpin sekutu Prancis.

Sejak merdeka dari Portugal pada 1974, sejarah Guinea Bissau diwarnai kudeta, pemberontakan tentara dan pembunuhan politik. Negara itu juga menjadi naf perdagangan obat bius, sebagian besar berupa kokain ke Eropa.

(B002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011