Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo untuk mengusut insiden kekerasan di sekitar Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat, oleh aparat kepolisian.

Di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, Juru Bicara Kepresidenan Julian Adrin Pasha mengatakan Presiden Yudhoyono telah menerima laporan dari Kapolri tentang peristiwa kekerasan yang menurut Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) menewaskan tiga orang warga sipil tersebut.

"Itu yang telah diinstruksikan oleh Presiden kepada Kapolri dan meminta segera koordinasi di Polda setempat untuk melakukan pengusutan," ujarnya.

Pengusutan tersebut, lanjut Julian, untuk mengetahui apakah aksi unjuk rasa yang berujung pada insiden kekerasan tersebut diprovokasi atau didalangi oleh pihak tertentu.

"Kalau memang benar bahwa aksi tersebut ada yang memprovokasi atau mendalangi, maka harus ditangkap kemudian diproses atau diadili siapa pun dia yang berada di balik peristiwa yang mengakibatkan korban jiwa tadi," tuturnya.

Julian mengatakan peristiwa tersebut agar jangan dilihat secara parsial sehingga cepat disimpulkan bahwa aparat kepolisian bertindak di luar prosedur.

"Namun, kita juga harus melihat sebetulnya seperti apa yang terjadi di lapangan saat kejadian itu. Mungkin saja ada kejadian tindakan atau peristiwa di luar kelaziman atau kepatutan sehingga kemudian tindakan-tindakan yang intinya mengandung unsur kekerasan tidak bisa dihindari," tuturnya.
(D013)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011