Ambon (ANTARA News) - Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI. Suharsono, enggan menanggapi tabrakan beruntun di Jl. Jenderal Sudirman Kota Ambon yang menewaskan empat orang dan puluhan lainnya luka karena truk milik Zipur V remnya bolong.

"Saya belum terima laporan resmi jadi nanti saja ya," katanya ketika dicegat wartawan, di Ambon, Sabtu.

Ia dengan senyum sambil berlalu mengatakan, pernyataan resmi akan disampaikan. Sedangkan Kasdam XVI/Pattimura, Kolonel Inf.P. Simandjuntak disela - sela mengunjungi korban di RSUDr.M. Haluussy pada Jumat (30/12) menyatakan siap memberikan sanksi terhadap oknum staf yang bersalah.

"Pomdam telah mengemban tugas sesuai prosedur tetap, jadi siapa pun yang bersalah teta diproses hukum dan bila terbuki dikenakan sanksi tegas," ujarnya.

Wali kota Ambon, Richard Louhenapessy mengimbau warganya agar jangan terprovokasi insiden laka lantas tersebut.

"Ini murni laka lantas dan aparat keamanan telah menangani dengan siap memberikan sanksi tegas terhadap siapa pun oknum TNI - AD yang ternyata bersalah," katanya.

Wali kota melalui pesan singkat (SMS) ke pelanggan simpati menegaskan setelah insiden laka lantas tersebut berkembang isu yang sengaja memprovokasi mayarakat.

"Jangan percaya isu yang sengaja disampaikan provokator menjelang akhir 2011 karena kenyataan terjadi di Jl. Jenderal Sudiman adalah laka lantas dengan oknum personil Zipur mengendarai truk bermuatan pasir telah diamankan Pomdam XVI/ Pattimura," tandasnya.

Peristiwa tersebut berawal dari truk milik Zipur V di Poka mengangkut pasir menuruni Jl. Jenderal Sudirman di kawasan tanjakan, tiba - tiba supir tidak bisa mengendalikan kenderaan tersebut sehingga menabrak sebuah Angkot.

Tabrakan beruntun tidak terelakan dengan melibatkan tiga unit Angkot dan enam sepeda motor.

Satu Angkot menabrak sebuah kios di samping trotoar sehingga bangunan roboh dan barang - barang dagangan rusak.

Seorang ibu hamil yang keluar dari gang Bajo langsung terlintas truk bersama salah seorang anak dan meninggal di tempat kejadian peristiwa.

Sedangkan masing - masing satu meninggal di rumah sakit dr.Latumeten dan RSUD dr.M. Haulussy.

Korban lainnya yang mengalami luka dirawat di rumah sakit Sumber Hidup, Rumah sakir dr.Latumeten dan RSUD dr.M. Haulussy.

Laka lantas menjelang Sholat Jumat itu mengakibatkan terjadi kemacetan hingga tiga jam barulah kembali lancar.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011