Wellington (ANTARA) - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pada Selasa akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih untuk membahas berbagai hal, termasuk keterlibatan AS di kawasan Indo-Pasifik.

"Yang paling penting bagi kami, di samping situasi di Ukraina, adalah situasi di kawasan kami," kata Ardern kepada media Selandia Baru pada konferensi pers di Washington.

"Kami akan mendorong Amerika Serikat untuk benar-benar melanjutkan dan memperkuat keterlibatan di kawasan kami (Indo-Pasifik), termasuk keterlibatan ekonomi, yang sangat penting bagi kawasan kami," ujarnya.

Pertemuan itu menjadi lebih penting karena Selandia Baru dalam beberapa pekan terakhir telah mengungkapkan keprihatinannya tentang pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik menyusul kabar bahwa Beijing telah menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon.

China berusaha mengembangkan pengaruhnya di kawasan Indo-Pasifik dan Menteri Luar Negeri Wang Yi saat ini berada di Tonga sebagai bagian dari tur di kawasan Pasifik.

Ardern mengatakan selain bertemu dengan Biden, dia juga dijadwalkan bertemu dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, dan koordinator AS untuk Indo-Pasifik Kurt Campbell.

"Ini bukan tentang pengumuman. Ini bukan tentang inisiatif baru. Ini sebenarnya tentang hubungan," kata Ardern.

Dia mengunjungi AS sebagai bagian dari delegasi perdagangan yang mempromosikan Selandia Baru dan bisnis. Ia juga menyampaikan pidato untuk acara kelulusan di Universitas Harvard.

Selandia Baru dan AS adalah teman dekat tetapi pertemuan Ardern dengan Biden tertunda setelah Ardern dinyatakan positif COVID-19 pada awal Mei.

Tiga anggota delegasi Ardern kini juga dinyatakan positif COVID.

Sumber: Reuters

Baca juga: PM Selandia Baru Jacinda Ardern positif COVID-19
Baca juga: Selandia Baru: Belum ada putusan tentang uang digital bank sentral

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022