Saat ini komposisi karyawan grup Semen Indonesia adalah sebesar 48 persen dari 9.120 karyawan adalah milenial
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Semen Indonesia Donny Arsal berkomitmen mendukung pengembangan para generasi muda yang bekerja di BUMN ini agar dapat memiliki kapabilitas yang mumpuni untuk menjawab tantangan bisnis di masa depan.
 
"Saat ini komposisi karyawan grup Semen Indonesia adalah sebesar 48 persen dari 9.120 karyawan adalah milenial, 43 persen di antaranya berada di level (band) 1, 2 dan 3 sebesar 23 persen bagian top talen," kata Donny dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat.
 
Semen Indonesia mendorong pengembangan generasi muda melalui peningkatan kompetensi dan pengalaman manajerial yang sejalan dengan program Kementerian BUMN untuk memberikan peluang dan panggung kepada milenial di grup Semen Indonesia.
 
Donny menyampaikan bahwa perusahaannya akan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk melanjutkan pendidikan formal dari yang semula diploma tiga melanjutkan ke pendidikan strata satu, lalu yang strata satu ke jenjang strata dua.
 
Menurutnya, tantangan industri material bangunan saat ini semakin ketat, sehingga hal ini mendorong semua untuk berpikir kreatif dan inovatif, bagaimana mencari dan mengoptimalkan peluang serta mengubah tantangan menjadi kesempatan agar perusahaan dapat terus eksis dan berkembang.
 
"Kita semua menghadapi revolusi industri 4.0, era digitalisasi di mana perkembangan teknologi, informasi dapat mempermudah dan mendukung implementasi strategi serta capaian kinerja perusahaan jika disikapi dengan baik," ujar Donny.
 
"Adanya tantangan tersebut menjadikan peran penting bagi para milenial grup Semen Indonesia yang diharapkan mampu memberikan warna baru berupa ide serta pemikiran fresh, sehingga perusahaan dapat terus beradaptasi dan berkembang," tambahnya.
 
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mendukung langkah Semen Indonesia untuk memberi kesempatan karyawannya untuk menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi lagi.
 
Menurutnya, saat ini dunia telah berubah karena COVID-19 telah merubah situasi, lingkungan, SDM, serta cara kerja turut berubah. Milenial harus memiliki pola pikir berkembang, individu yang percaya bahwa bakat dapat terus berkembang, agar adaptif dalam menghadapi disrupsi yang terjadi.
 
"Saat ini banyak orang pintar di Indonesia lulusan pendidikan dari luar negeri, artinya persaingan semakin banyak. Maka, transformasi harus dilakukan seperti yang dilakukan Kementerian BUMN dengan menjadikan direktur perusahaan BUMN dari milenial karena track karirnya lebih cepat," kata Arya.
 
"Setelah menduduki jabatan direktur, milenial tersebut dapat menjadikan lingkungan perusahaan mengasyikkan," imbuhnya.


Baca juga: Erick Thohir dorong generasi milenial jadi komponen terbesar di BUMN
Baca juga: Rekrutmen BUMN 2022 diminati milenial, sudah hampir 250 ribu pendaftar
Baca juga: Holding Danareksa diharapkan tingkatkan pegawai dari kalangan milenial

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022