Kabupaten Bogor (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dijadwalkan tiba di Indonesia Jumat sore setelah beberapa hari di Bern Swiss dan untuk sementara waktu tidak menerima tamu, kecuali Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum dan keluarga.

"Pak Gubernur jam tiga tadi sudah tiba. Untuk sementara ini beliau tidak mau dikunjungi, yang baru bisa diterima adalah saya dengan keluarga saya besok jam 11 siang," ungkap Uu usai Shalat Gaib untuk anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) di Masjid Baitul Faizin, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat.

Ia mengaku belum tahu kapan Ridwan Kamil mulai kembali menerima tamu. Namun, yang pasti pertemuan antara Ridwan Kamil dengan beberapa pejabat akan dijadwalkan.

"Nanti ada jadwal untuk para pejabat ataupun siapa-siapa yang hadir untuk mendoakan," kata Uu.

Baca juga: Ketua MUI Kota Bogor serukan Shalat Gaib bagi anak Ridwan Kamil

Baca juga: Keluarga: Polisi Bern turunkan anjing pelacak cari putra Ridwan Kamil


Sebelumnya, Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz, putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang hilang di Sungai Aare, Swiss, tetap dilanjutkan meskipun orang tuanya telah pulang ke Indonesia.

Berdasarkan keterangan tertulis KBRI Bern, Jumat, Ridwan Kamil beserta istri dan keluarga kembali terbang ke Tanah Air pada Kamis sore (2/6) untuk menjalankan tugasnya sebagai Gubernur.

“Pemantauan upaya pencarian, koordinasi dengan KBRI Bern, dan komunikasi dengan otoritas Swiss akan terus dilanjutkan oleh paman  Eril, yaitu Bapak Elpi Nazmuzaman beserta wakil keluarga yang telah tiba di Bern pada Rabu (1/6),” demikian keterangan tersebut, merujuk pada nama panggilan Emmeril.

Hingga Rabu petang, orang tua Eril masih terus menyusuri tepian Sungai Aare untuk memeriksa tempat-tempat yang potensial dalam proses pencarian Eril hingga ke beberapa rute perjalanan baik darat maupun perairan yang dapat ditempuh secara aman.*

Baca juga: Wakil Gubernur Jawa Barat pimpin shalat gaib untuk Eril di Cibinong

Baca juga: Polri belum menutup Yellow Notice putra Ridwan Kamil

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022