Jakarta (ANTARA) - Delegasi pejabat pemerintahan dan industri Amerika Serikat (AS) bertemu dengan pemimpin sektor publik dan swasta Indonesia untuk mendiskusikan peluang perdagangan, mengejar kesepakatan investasi dan menjajaki kebutuhan proyek serta opsi pembiayaan ekspor.

"Amerika Serikat sangat menghargai kemitraan yang erat dan produktif dengan Indonesia," ujar Wakil Asisten Menteri Pamela Phan yang memimpin Misi Administrasi Perdagangan Internasional (International Trade Administration) Departemen Perdagangan AS dan Misi Pengembangan Bisnis Clean EDGE Asia, saat upacara pembukaan, sebagaimana dikutip Antara, Jakarta, Selasa.

Misi Pengembangan Bisnis Clean EDGE Asia merupakan misi perdagangan AS pertama di Asia setelah diluncurkannya Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity, atau IPEF), yang merupakan salah satu prioritas utama Pemerintahan Biden-Haris guna memperkuat peran AS dengan 13 mitra regional yang memiliki pemikiran yang sama. Indonesia merupakan mitra pendiri IPEF.

Pamela Phan didampingi oleh Direktur Badan Pembangunan dan Perdagangan AS (U.S. Trade and Development Agency) Enoh Ebong, perwakilan Export-Import Bank of the United States, dan eksekutif dari sejumlah bisnis AS dari sub-sektor energi terbarukan dan bahan bakar, penyimpanan energi, hidrogen, jaringan kelistrikan berteknologi canggih (smart grid), nuklir, dan gas alam cari (LNG).

"Sebagai negara demokrasi dengan jumlah populasi terbesar kedua dan ketiga di dunia, negara kita sama-sama memiliki nilai-nilai demokratis yang kita junjung tinggi. Dan kita juga sama-sama memiliki visi kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, di mana Indonesia menjadi pemimpin kunci," kata Pamela.

Dalam sambutannya, Pamela mengumumkan bahwa Layanan Komersial AS (U.S. Commercial Service) ITA akan meluncurkan program baru untuk mendukung kolaborasi sektor swasta AS saat Indonesia melanjutkan rencananya untuk membangun ibu kota baru, Nusantara.

Saat tim ITA yang terdiri atas diplomat dan spesialis komersial mengatur dan memfasilitasi acara temu dagang antara perusahaan, pembeli, dan investor AS dan Indonesia, Pamela bertemu dengan pejabat dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Perdagangan Indonesia untuk menyampaikan apresiasi atas peran Pemerintah Indonesia sebagai mitra pendiri IPEF.

Ia juga mendiskusikan peluang lain yang terbuka bagi AS dan Indonesia untuk bermitra dalam energi bersih dan teknologi bersih.

Sementara itu, Direktur Badan Pembangunan dan Perdagangan AS (U.S. Trade and Development Agency) Enoh Ebong mengatakan partisipasinya dalam misi perdagangan tersebut atas dasar dukungan USTDA (Badan Pembangunan dan Perdagangan AS) terhadap lebih dari 100 proyek infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.

"Pembicaraan kuat yang kami dapatkan akan diwujudkan menjadi peluang baru bagi USTDA untuk mengembangkan infrastruktur cerdas iklim guna menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia, sementara mendukung pekerjaan di AS melalui ekspor barang dan jasa AS," katanya.

Pamela dan Enoh juga mengadakan pertemuan dengan pemimpin sektor swasta terkemuka, termasuk yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Mereka bertemu dengan sejumlah pengusaha perempuan Indonesia terkemuka untuk mendengar pengalaman mereka dan mendapatkan masukan tentang upaya lain yang dapat ditempuh pemerintah guna mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan.

Kemudian, Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Y. Kim menyampaikan salam selamat sukses kepada delegasi AS dan rekan mereka dari Indonesia.

"Dengan peluncuran IPEF, ini merupakan misi perdagangan yang bersejarah, dan saya senang bisa bertemu dengan delegasi eksekutif bisnis AS ini, yang memahami potensi hebat yang ada di Indonesia. Saya ingin mendengar tentang peluang kolaborasi dan kemitraan yang akan difasilitasi IPEF guna kepentingan para pekerja di kedua negara," katanya.

Baca juga: Mendag Lutfi kunjungi Amerika Serikat bahas investasi hingga vaksin
Baca juga: Menko Airlangga bahas peningkatan perdagangan hingga vaksin dengan AS
Baca juga: Indonesia genjot perdagangan jasa dan produk digital dengan AS

Pewarta: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022