Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia menguat pada perdagangan akhir pekan, setelah beberapa hari sebelumnya melemah akibat tekanan aksi ambil untung.

Menguatnya harga saham berbagai sektor itu mendorong indeks harga saham gabungan BEI ditutup naik 25,83 poin atau 0,66 persen ke posisi 3.935,33. Indeks kelompok 45 saham unggulan (LQ45) tercatat menguat 4,16 poin (0,60 persen) ke posisi 694,05 poin.

Penguatan saham-saham di BEI ini terutama dipicu sentimen positif menguatnya saham-saham di bursa regional, sementara sentimen dari dalam negeri masih terkait inflasi tahun lalu yang rendah, serta keputusan BI mempertahan suku bunga acuan yang menandakan ekonomi Indonesia berjalan baik, kata seorang analis di perusahaan sekuritas di Jakarta.

Sementara Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada mengatakan, penguatan bursa saham regional termasuk di dalam negeri dipicu dari positifnya lelang obligasi Italia dan Spanyol, hal itu menunjukkan adanya tanda perbaikkan krisis di Eropa.

"Pelaku pasar asing hari ini mencatatkan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp210,888 miliar," ujar dia.

Saham-saham yang ditutup menguat antara lain Schering Plough (SCPI) naik Rp5.000 ke Rp30.000, Petrosea (PTRO) naik Rp4.200 ke Rp37.500, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp2.500 ke Rp121.000.

Transaksi hari ini mencapai frekuensi 147.208 ribu kali, dengan volume perdagangan mencapai 5,132 miliar lembar saham senilai Rp3,569 triliun. Sebanyak 172 saham menguat, saham yang melemah 82 saham, dan 102 saham tidak bergerak harganya.

Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng menguat 109,04 poin (0,57 persen) ke level 19.204,42, indeks Nikkei-225 naik 114,43 poin (1,36 persen) ke level 8.500,02, dan indeks Strait Times menguat 47,88 poin (1,75 persen) ke level 2.791,54.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012