Kami melihat efek positif dan negatif dalam depresiasi yen.
Tokyo (ANTARA) - Depresiasi "signifikan" yen baru-baru ini mencerminkan fundamental, seperti ekspektasi pasar tentang jalur kebijakan moneter yang berbeda antara Jepang dan Amerika Serikat, kata seorang pejabat senior Dana Moneter Internasional (IMF), Kamis.

Ranil Salgado, kepala misi IMF di Jepang, mengatakan pergerakan yen baru-baru ini terhadap dolar sangat berkorelasi dengan perbedaan suku bunga Jepang-AS.

Baca juga: Yen terus melemah, euro stabil karena semua mata fokus pertemuan ECB

Naiknya harga bahan mentah global juga membebani yen, karena Jepang, importir komoditas utama, harus membayar lebih banyak dolar, katanya.

"Kami percaya bahwa pergerakan yen mencerminkan fundamental," kata Salgado dalam sebuah seminar daring. "Kami melihat efek positif dan negatif dalam depresiasi yen."

Baca juga: Yen capai level terendah baru saat AS-Eropa bersiap naikkan suku bunga

Pelemahan yen akan membantu eksportir dan memfasilitasi pencapaian target inflasi 2,0 persen bank sentral Jepang dengan mendorong naik harga-harga impor, kata Salgado.

Tapi depresiasi yen akan merugikan importir dan rumah tangga dengan mendorong naik biaya hidup, tambahnya.

Yen turun ke level terendah baru 20 tahun di 134,56 per dolar pada Kamis, terbebani oleh kenaikan suku bunga di tempat lain pada saat bank sentral Jepang tetap terikat untuk menjaga kebijakan yang sangat merangsang.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022