Aktivitas konservasi yang progresif yang dilakukan kebun raya, menjadi solusi dalam menanggulangi biodiversity lost (kehilangan biodiversitas)
Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) R Hendrian mengatakan kebun raya memainkan peranan penting untuk membantu Indonesia mengatasi masalah kehilangan biodiversitas.

"Aktivitas konservasi yang progresif yang dilakukan kebun raya, menjadi solusi dalam menanggulangi biodiversity lost (kehilangan biodiversitas)," katanya dalam keterangan yang diakses ANTARA di laman resmi BRIN di Jakarta, Minggu.

Ia menjelaskan Indonesia masih mengalami masalah kehilangan biodiversitas meskipun telah terjadi penurunan tingkat deforestasi hutan yang signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Menurut dia pembangunan kebun raya sangat selaras dengan semangat ekonomi hijau yang sedang digaungkan. Kebun raya berperan tidak hanya sekadar untuk melestarikan keanekaragaman tumbuhan, tetapi juga mendorong riset untuk pemanfaatan keanekaragaman tumbuhan secara berkelanjutan.

"Perhatian pada aspek pemanfaatan perlu lebih ditingkatkan, khususnya untuk memberi kontribusi yang lebih signifikan pada pembangunan nasional," katanya.

Sebagai lembaga pemerintah yang memberikan pembinaan substantif kepada kebun raya di seluruh Indonesia, saat ini BRIN telah membina sebanyak 45 kebun raya, baik yang dikelola oleh BRIN, pemerintah daerah maupun perguruan tinggi.

Ia menambahkan pengelolaan kebun raya merupakan satu pekerjaan jangka panjang, yang mana manfaatnya tidak dapat serta merta dirasakan secara instan.

Untuk itu, kata dia, diperlukan visi dan komitmen kuat, konsistensi, serta stamina luar biasa dari pengelola dan seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga keberlangsungan pengelolaan kebun raya.

"Komitmen jangka panjang adalah prasyarat yang tidak dapat ditawar," demikian R Hendrian .

Baca juga: KOBI rancang alat pengukur Indeks Biodiversitas Indonesia

Baca juga: BRIN gandeng swasta selamatkan biodiversitas

Baca juga: BRIN bangun rumah kaca biodiversitas tropika terpadu

Baca juga: Peneliti: Hilangnya biodiversitas lebih cepat dari penemuan spesies

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022