Addis Ababa (ANTARA News) - Lima wisatawan Eropa dibunuh, sementara dua orang lain dan dua warga Ethiopia diculik, dalam serangan oleh kelompok bersenjata di kawasan terpencil Afar di Ethiopia utara, kata pemerintah, Rabu.

Juru bicara pemerintah Bereket Simon mengatakan kepada Reuters, dua orang Jerman, dua Hongaria dan seorang Austria tewas dalam serangan fajar di daerah gersang rawan kejahatan itu, yang merupakan tempat operasi gerilyawan separatis, lapor Reuters.

Rabu sore, 11 korban selamat yang tampak lelah tiba dengan pesawat di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa.

Beberapa dari mereka menutupi wajah mereka dari sorotan kamera televisi yang telah menunggu. Satu orang dibantu dengan kursi roda di bandara, dengan lutut dan lengan yang memar-memar parah, sebelum kelompok itu dibawa dengan kendaraan-kendaraan diplomatik.

Ada kesimpangsiuran mengenai siapa yang terluka dalam serangan itu dan kewarganegaraan mereka. Addis Ababa sebelumnya mengatakan, seorang Hongaria dan seorang Italia cedera, namun Roma kemudian membantah bahwa salah satu warganya cedera.

Pemerintah Hongaria memastikan bahwa salah satu warganya cedera.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan kepada Reuters, seorang warga Belgia dan satu orang lagi dari negara lain yang tinggal di Brussel cedera dan telah dibawa ke rumah sakit di Mekele, kota terbesar di Ethiopia timurlaut.

Afar merupakan daerah tandus di negara Tanduk Afrika tersebut dan salah satu medan terberat di Bumi. Suhu tertinggi rata-rata setiap tahun berada di Danakil Depression di Afar, mencapai 34,4 derajat Celsius.

Ethiopia segera menyalahkan negara tetagga dan musuh sengitnya, Ertirea, atas serangan itu dengan mengatakan, mereka melatih dan mempersenjatai para penyerang yang bertanggung jawab.

Ethiopia juga menyalahkan kelompok pemberontak Afar atas penculikan lima orang Barat di kawasan itu pada 2007.

Utusan Eritrea untuk Uni Afrika, Girma Asmerom, segera menolak tuduhan Ethiopia itu dengan mengatakan kepada Reuters, "Ini menyedihkan, sepenuhnya bohong."

Warga asing yang pergi ke daerah itu biasanya melibatkan peneliti, pekerja bantuan dan sekitar 500 wisatawan petualang setiap tahun mengunjungi keajaiban geografis seperti Danakil Depression, yang memiliki tambang garam kuno dan gunung berapi.

"Serangan itu terjadi pukul 05.00 pada Selasa, dimana kelompok yang dilatih oleh Eritrea juga menculik empat orang. Dua dari mereka warga asing, satu orang supir dan satu lagi polisi," kata Bereket.

Televisi Ethiopia mengatakan, korban-korban itu adalah bagian dari rombongan 27 orang yang juga mencakup warga AS, Australia dan Belgia. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012