Jakarta (ANTARA) - Pebalap tim Mercedes George Russell menyebut efek porpoising yang dialami sejumlah mobil Formula 1 tahun ini memiliki potensi risiko yang membahayakan.

Fenomena itu, yang mana mobil memantul-mantul ketika melaju dalam kecepatan tinggi karena grip aerodinamika timbul dan tenggelam, menyerupai gerakan lumba-lumba yang berenang di air, muncul sebagai efek samping perubahan regulasi besar-besaran tahun ini.

Regulasi mengatur mobil generasi sekarang mendapat sebagian besar keuntungan aerodinamika lewat kolong mobil mereka.

"Saya rasa tinggal soal waktu sebelum kita melihat kejadian besar," kata Russell setelah kualifikasi Grand Prix Azerbaijan, Sabtu, seperti dikutip Reuters.

"Banyak dari kami tak dapat menjaga mobil di lintasan lurus karena (efek) memantul itu, kami melaju di dua tikungan terakhir dalam kecepatan 300kpj, Anda bisa melihat jelas di atas lintasan, bagaimana mobil sangat dekat dengan permukaan tanah."

"Dengan teknologi yang kami miliki di lingkungan sekarang, sepertinya tidak perlu menjalankan mobil F1 dalam kecepatan 200 mil perjam, beberapa milimeter saja dari permukaan lintasan dan ini sangat membahayakan.

"Saya tidak tahu bagaimana di masa depan tapi saya kira kami tidak dapat mengalami ini untuk tiga tahun lagi atau selama apapun regulasi ini diterapkan," kata Russell.

Baca juga: Russell tahan sakit punggung dan dada karena 'porpoising' Mercedes
Baca juga: Sainz soroti dampak kesehatan jangka panjang dari mobil baru F1


Tim-tim mendapati dampak dari porpoising dengan tingkat yang berbeda-beda dan harus mendesain mobil mereka lebih tinggi untuk mengatasinya, yang mempengaruhi performa mereka.

Mercedes, yang begitu dominan dalam delapan musim terakhir, juga mengalami masalah tersebut tahun ini.

Ferrari juga merupakan salah satu tim yang paling terdampak, tapi tidak menghalangi mereka untuk bertarung di papan atas.

Beberapa kepala tim mengatakan mereka perlu memahami kenapa sejumlah tim mengalami dampak yang lebih besar dari porpoising, dan berharap dapat menemukan solusinya dalam waktu dekat.

"Saya cukup yakin kami akan menemukan solusi, jangka menengah-panjang," kata kepala tim Ferrari Mattia Binotto.

"Jadi, saya rasa kami harus menerimanya.

"Ini jelas sesuatu yang kami harus lebih bisa pahami agar dapat diatasi."

Baca juga: Leclerc klaim pole position Grand Prix Azerbaijan
Baca juga: Hamilton tak akan beradu akting di film F1 yang dibintangi Brad Pitt

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022