Aset wisata sejarah di masjid cagar budaya Baiturrahim Ulee Lheue terbengkalai
Banda Aceh (ANTARA) - Pemerhati sejarah dan budaya Aceh Tarmizi A Hamid menemukan sejumlah aset wisata sejarah dan budaya di kawasan Ulee Lheue Banda Aceh terbengkalai, bahkan foto kenangan tsunami di sana juga banyak yang sudah rusak.

"Kita melihat aset wisata sejarah dan budaya di masjid cagar budaya Baiturrahim Ulee Lheue Banda Aceh terbengkalai," kata Tarmizi A Hamid, di Banda Aceh, Senin.

Terbengkalainya cagar budaya ini diketahui Tarmizi A Hamid saat dirinya mendampingi serta memandu ilmu budaya dan erkologi sejarah kepada para pemandu wisata Banda Aceh.

Pria yang akrab disapa Cek Midi ini menyampaikan, dirinya bersama pegiat wisata lainnya sangat menyesalkan kondisi ini mengingat lokasi tersebut menjadi sentral kunjungan wisatawan baik dalam maupun luar negeri.

"Terutama, mereka yang mengunjungi kawasan wisata di Ulee Lheue. Selain itu, lokasinya juga berada dekat pintu keluar masuk wisatawan ke Sabang sebagai tempat wisata alam laut yang populer di Aceh saat ini," ujar Kolektor Manuskrip Aceh itu.

Baca juga: Ridwan Kamil ungkap pengalaman emosional merancang Museum Tsunami Aceh

Baca juga: Wisatawan mancanegara terkesima situs tsunami Aceh


Kata Cek Midi, tempat tersebut juga menjadi salah satu ikon tsunami di Banda Aceh terutama Masjid Baiturrahim dan lingkungannya. Apalagi, kawasan masjid ini sebagai cagar budaya yang harus dilindungi pemerintah serta warga setempat.

Kemudian, lanjut Cek Midi, sebuah gedung mini bersebelahan dengan Masjid Baiturrahim yang memamerkan foto peristiwa tsunami juga sudah hancur atau rusak karena tidak terawat.

"Kondisi ini menjadi beban moral untuk dijelaskan kepada para tamu wisata yang berkunjung ke Banda Aceh," kata Cek Midi.

Karena itu, Cek Midi berharap pemerintah setempat dapat memberikan perhatian lebih terhadap situs cagar budaya ini, merawatnya dengan baik sehingga kembali menarik minat wisatawan berkunjung ke sana.

Baca juga: Warga tolak penghancuran situs tsunami

Baca juga: Menparekraf kunjungi situs tsunami PLTD Apung di Aceh

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022