Jakarta (ANTARA) - Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati mengatakan Indonesia terus mendorong perkembangan ekonomi sirkular sebagai salah satu cara untuk mengurangi beban terhadap lingkungan.

"Indonesia sekarang sedang giat-giatnya menggerakkan ekonomi sirkular. Memang menjadi salah satu cara bagaimana kita mengurangi beban lingkungan dari pencemaran dengan ekonomi sirkular," ujar Dirjen PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Vivien ketika membuka Festival Peduli Sampah Nasional 2022 di Jakarta, Selasa.

Vivien mengatakan perubahan cara pandang harus dilakukan dengan melihat limbah dan sampah bukan sesuatu yang harus dibuang, tapi dapat didayagunakan.

Baca juga: Lestarikan Bumi lewat ekonomi sirkular

Namun, ekonomi sirkular tidak hanya mengenai sampah dan limbah yang dimanfaatkan untuk menjadi sumber ekonomi. Tapi, penerapan ekonomi sirkular juga harus dimulai dari hulu dengan produsen membuat produk dengan bahan yang bisa digunakan kembali.

Pengelolaan sampah sudah tidak dilakukan dengan pola kumpul, angkut dan buang, dengan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah telah mendorong paradigma pemanfaatannya.

Beberapa perubahan itu dimulai dari Reuse, Reduce, dan Recycle (3R) atau digunakan ulang, dikurangi dan didaur ulang dan sampai saat ini didorong ke ekonomi sirkular.

"Memang menarik ketika bicara sirkular ekonomi kita sekarang, dunia sudah melihat dalam konsep yang besar," tutur Vivien.

Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan harapannya agar semua pihak dalam Festival Peduli Sampah Nasional 2022 dapat melihat perkembangan pola pengelolaan sampah tersebut ,dan praktik baik yang sudah dan terus didorong untuk dilakukan.

Baca juga: Pakar: Ekonomi sirkular solusi atasi persoalan sampah plastik nasional

Baca juga: KEHATI sebut ekonomi sirkular bisa jadi strategi nasional atasi sampah


Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022