Davos (ANTARA News) - Kanselir Jerman, Angela Merkel, Rabu (25/1) malam waktu setempat, membuka World Economic Forum (WEF) Ke-42 di tengah ancaman krisis Eurozone yang masih berlangsung.

Demikian laporan Ahmad Mukhlis Yusuf dari Davos-Klosters, Switzerland, tempat berlangsungnya pertemuan WEF, Kamis (26/1) malam.

Dalam pidato pembukaannya, Merkel menyerukan agenda kebijakan bersama dari anggota Eropean Union untuk mengatasi krisis yang kini dihadapi sejumlah negara Eropa, seperti Yunani, Spanyol, dan Portugal.

"Solidaritas dari negara-negara Eropa diperlukan dalam tindakan bersama yang dapat dilakukan, bukan pada hal yang tak dapat dilakukan," kata Merkel.

Pertemuan Davos yang berlangsung hingga 29 Januari 2012 ini  dihadiri lebih dari 2.600 pemimpin pemerintahan, akademisi, bisnis, dan masyarakat sipil.

Di antara mereka, terlihat wakil-wakil pemerintahan dari 19 negara G-20, termasuk Kepala Negara UK, Afrika Selatan Meksiko, dan 40 kepala pemerintahan di dunia, serta 1.600 pimpinan bisnis yang terdiri atas 1.000 perusahaan anggota WEF, pelaku wirausaha sosial, Young Global Leaders (YGL), dan sejumlah pimpinan masyarakat sipil, media, akademisi, dan seni.

Bill Gates, pendiri Microsoft, salah satu pembicara dan peserta rutin pertemuan itu, terlihat di antara mereka.

Pertemuan kali ini bertema "Tranformasi Besar, Merumuskan Model Baru". Tema tersebut dipilih untuk memperkuat perlunya pengkajian ulang secara radikal tentang sistem ekonomi global dan respons atas krisis ekonomi di berbagai kawasan.

Sementara itu, Klaus Schwab--pendiri dan pimpinan WEF--mengatakan, "Kapitalisme tak lagi dapat diharapkan menyelesaikan masalah dunia saat ini. Kita telah gagal mengambil pelajaran dari krisis finansial tahun 2009. Transformasi global diperlukan yang dimulai dari kepedulian atas tanggung jawab sosial bersama."  

Forum Davos atau World Economic Forum adalah organisasi internasional independen yang berkomitmen untuk memperbaiki kondisi dunia dengan melibatlkan para pimpinan pemerintahan, bisnis, politik, akademisi, dan pimpinan masyarakat sipil lainnya.

Forum Ekonomi Dunia ini didirikan Klaus Schwab pada tahun 1971. Yang pada awal berdirinya bernama "European Management Forum".

Empat subtema yang dalam pertemuan kali ini menggambarkan keterkaitan bila memerlukan perubahan besar, antara lain: "Model Pertumbuhan dan Ketenagakerjaan"; "Model Kepemimpinan dan Inovasi"; "Model Keberlanjutan dan Sumber Daya"; "Model Sosial dan Teknologi".

Pertemuan itu memfokuskan pula pada mitigasi risiko dan manajemen, termasuk satu ruangan khusus untuk membahas tema "Laporan Risiko Global Tahun 2012".

Untuk kali pertama, pertemuan juga diisi dengan wawancara one-on-one dengan para akademisi, pimpinan media, bisnis, dan masyarakat sipil.

Terdapat 29 wawancara selama lima hari pertemuan, di antaranya dengan Muhammad Yunus, Michele Yeoh, H.W. Brands, Thomas Friedman, Mehmet C. Oz, dan lain-lain.

Dari Indonesia, terlihat hadir Mari Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang menyampaikan presentasi tentang pertumbuhan global dalam konteks Indonesia pada hari Rabu (25/1) yang didukung kebijakan ekonomi yang hati-hati, pertumbuhan ekonomi kreatif yang memanfaatkan teknologi, dan jejaring sosial yang tumbuh pesat pada lima tahun terakhir.

Selain itu, hadir pula sejumlah tokoh bisnis BUMN dan swasta, seperti James Riyadi (Lippo Group), Anindya Bakrie (Bumi Resources), Zulkifli Zaini (Bank Mandiri), dan Gatot Suwondo (Bank BNI).

Karen Agustiawan yang dijadwalkan bicara di salah satu forum WEF, namun yang bersangkutan batal hadir. Sementara itu, Gita Wiryawan, Menteri Perdagangan, direncanakan bergabung pada hari Kamis (26/1).

Sebagai forum prestisius, berbagai negara menyelenggarakan berbagai forum di sela pertemuan resmi untuk promosi negara masing-masing.

Untuk tujuan itu, menurut Mari, Pemerintah RI menyelenggarakan Indonesian Night untuk memperkenalkan kekayaan kuliner dan budaya Nusantara pada Kamis (26/1) malam.

Pewarta: D.Dj. Kliwantoro
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2012