"Elvis" (2022). (ANTARA/Warner Bros.)

Sutradara "The Great Gatsby" (2013) itu masih mengandalkan warna-warna cerah khasnya, pemotongan (cutting) gambar dan zoom kamera yang cepat, serta kostum yang berani adalah ciri utama dari film-filmnya dan membantu Luhrmann dalam mengedepankan tema dan motif yang dia anggap penting dalam setiap karyanya.

Baca juga: Tom Hanks dan Rita Wilson kembali ke Amerika

Tak hanya itu, perpaduan unik dari referensi budaya pop ditambah dengan koreografi, hingga percikan animasi-animasi di dalam "Elvis", menciptakan pengalaman menonton baru bagi audiens, meski terdapat beberapa kritik bahwa hal-hal tersebut justru "mengganggu", sebagaimana kritik yang ia terima di film-film sebelumnya.

Jika diulik lebih dalam, sebenarnya misi Luhrmann jelas -- ia ingin menciptakan sinema dengan partisipasi dan emosi penonton. Kecintaan Luhrmann pada plot yang luas atau bidikan kamera yang bergerak cepat, bukan untuk membuat film yang halus dan akurat, melainkan, ia berharap untuk menghibur penontonnya.

Baca juga: Tom Hanks kena corona, film Elvis dihentikan
"Elvis" (2022). (ANTARA/Warner Bros.)

Bagi Anda yang mencintai Elvis Presley dan menantikan untuk berdendang bersama dengan sang idola, jangan khawatir! Lagu-lagu populer Elvis dengan apik disematkan di rangkaian adegan untuk menunjang jalan cerita dan membuat film menjadi lebih seru untuk disaksikan.

Secara keseluruhan, "Elvis" merupakan sajian biopik yang rasanya dibuat dengan penuh ketulusan dan kehormatan kepada sang legenda musik '50an ini. Tak hanya menjadi obat rindu bagi para penggemarnya, film ini juga menjadikan Elvis Presley sosok yang abadi dan layak untuk terus dikenang.

"Elvis" tayang di bioskop Indonesia pada 24 Juni 2022.



Baca juga: Foto-foto langka Elvis Presley akan dipamerkan

Baca juga: Harry Styles dan Ansel Elgort ikut audisi untuk peran Elvis Presley

Baca juga: Jelang peringatan 40 tahun kematiannya, Elvis Presley tetap dikenang

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022