"Elvis" (2022). (ANTARA/Warner Bros.)

Hal lainnya yang membuka wawasan dari film ini adalah bagaimana seorang Elvis "ditemukan" dan "tercipta". Elvis lahir pada 8 Januari 1935 di Tupelo, Mississippi, sebagai putra dari pasangan Gladys Love dan Vernon Elvis Presley. Sejak kematian saudara kembarnya, Elvis menjadi sangat dekat dengan ibunya. Hal ini kemudian mempengaruhi perjalanan tumbuh dewasa dan emosionalnya.

Baca juga: Barbie hadirkan koleksi istimewa Elvis Presley

Dari sisi musikalitas, Elvis tumbuh di lingkungan gereja dan dekat dengan warga kulit hitam, yang pada zaman itu tak lepas dari diskriminasi dan rasisme di Amerika Serikat.

Pengaruh musik terawal Elvis diketahui datang dari musik gospel. Dengan lingkungan sekitarnya, ia kemudian terpengaruh oleh genre lainnya seperti rhythm and blues (R&B), blues, country, dan rock. Hal itulah yang membentuknya menjadi seorang ikon musik yang melegenda, dan menjadikannya musikus dengan penjualan rekaman terbesar sepanjang masa.

Film yang tayang perdana di Festival Film Cannes 2022 ini menceritakan kedekatannya dengan ras kulit hitam dan tariannya yang dianggap senonoh waktu itu, ternyata mampu menjadi sesuatu yang politis -- terlepas karier utamanya sebagai seorang penyanyi.

Baca juga: Elvis Presley akan miliki kanal streaming khusus tahun depan
"Elvis" (2022). (ANTARA/Warner Bros.)

Film juga menampilkan momen-momen penting dalam kehidupan Elvis. Mulai dari kehidupan awal, rekaman pertama dengan Sun Records kemudian RCA, penampilan televisi nasional pertama, Hollywood, pelayanan militer, "Elvis: the '68 Comeback Special", penampilannya di The International Hotel, keluarga kecilnya, hingga pengaruh obat-obatan.

Bicara soal keluarga kecil, penampilan Olivia DeJonge sebagai Priscilla Presley juga tak kalah mencuri perhatian. Ia membuktikan kemampuannya berakting di film dengan genre drama, setelah biasanya terlibat di film/serial horor dan thriller. DeJonge memberikan warna baru dalam film ini.

Keasyikan dari film tak lepas dari sutradara di balik kamera. Sineas asal Australia, Baz Luhrmann, merupakan nahkoda dari film "Elvis", dan bisa dibilang cukup sukses dalam mengemas film dalam bentuk yang menyenangkan serta emosional, terlepas dari durasi yang panjang (159 menit).

Luhrmann dikenal dengan gaya penyutradaraan yang terbilang "nyentrik", flamboyan, dan sangat individual. Di film ini, ia terlihat masih mempertahankan gaya tersebut.


Baca juga: Tom Hanks kembali syuting untuk biopik "Elvis" di Australia

Baca juga: Penyebab kematian cucu Elvis Presley, Benjamin Keough terungkap

Baca juga: Cucu Elvis Presley, Benjamin Keough meninggal dunia

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022