Palu (ANTARA News) - Menyusul ledakan bom yang menghantam sebuah Pura (rumah ibadah Umat Hindu) di Poso pada Jumat lalu, sejumlah gereja di Kota Palu pada Minggu ini mulai memberlakukan penjagaan ekstra ketat dengan melibatkan sejumlah personil polisi dan petugas keamanan (Satgas) internal. Pantauan ANTARA News, Minggu, beberapa rumah ibadah Umat Kristiani yang mendapatkan penjagaan itu, antara lain Gereja Panteskosta di Jln Gajahmada (Palu Barat), Gereja Protestan GPID di Jln Masjid Raya dan Gereja Pantekosta Eklesia di Jln MH Thamrin (Palu Timur), serta Gereja Bala Keselataman di Jln Sultan Hasanuddin (Palu Selatan). Penjagaan itu sendiri semakin diperketat ketika berlangsung Ibadah Raya sejak pagi hari, dengan melibatkan empat-lima orang polisi bersenjata lengkap dan sejumlah petugas Satpam beserta pemuda gereja. Seorang polisi dari kesatuan perintis ketika ditemui di depan Gereja GPID, mengatakan ia beserta sejumlah teman lain telah diminta pimpinan organisasi gereja untuk tidak meninggalkan lingkungan gereja saat para jemaat melaksanakan ibadah. "Kami juga bertugas di sini sehari penuh, namun untuk tetap menjaga stamina antara satu dengan yang lainnya maka dilakukan penjagaan secara bergilir," kata dia. Ia mengatakan, tindakan pengamanan ekstra yang dilakukan pihaknya itu, guna mencegah terulang kembali aksi teror bom atau penyerangan bersenjata dari orang-orang yang ingin mengacaukan kehidupan umat beragama di Kota Palu. "Kami tidak ingin kecolongan seperti lalu-lalu," tuturnya menambahkan. Keterangan senada disampaikan Aeris (27), petugas keamanan internal di Gereja Pantekosta Gajahmada. Menurut dia, mereka telah diminta pengurus gereja untuk tidak meninggalkan lokasi gereja terutama saat banyak jemaat berdatangan untuk melaksanakan ibadah. Akan tetapi, katanya, demi kelancaran pekerjaan di lapangan, semua personil satgas internal mendapat giliran jaga melalui pembagian tugas. Di gereja satu-satunya yang ada di wilayah Kecamatan Palu Barat ini, pada awal Tahun Baru 2002 sempat ditemukan sebuah bom aktif, bersamaan dengan ledakan dan penemuan bom di beberapa gereja lainnya di ibukota Provinsi Sulteng tersebut. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006